NPM, BOLSEL – Menjelang Hari raya Idul Adha 9 Juli, Pemkab Bolsel mulai melakukan pengawasan hewan-hewan qurban.
Yang diawasi jenis sapi dan kambing dari luar daerah yang masuk ke Bolsel.
Hal itu disampaikam Pengawas Bibit Ternak Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Bolsel, Agustina Dewi Taroreh.
Menurutnya, sejauh ini pihaknya intens melakukan pemeriksaan hewan qurban apakah sudah memenuhi syarat atau belum.
Namun, hewan qurban yang dimaksud adalah hewan yang sudah memenuhi syarat atau ketentuan dari Pemerintah.
Untuk hewan dari luar daerah yang masuk ke Bolsel, harus melewati chek poin yang ada di wilayah-wilayah perbatasan.
“Saat ini penjagaan di perbatasan sudah aktif. Yang dari arah Gorontalo ada tim di Desa Lion yang berjaga, sementara yang dari arah Bolaang Mongondow, juga ada tim yang stay di Pos Kehutanan Desa Bolangaso,” beber Dewi.
Pemeriksaan ini, kata Dewi, dilakukan untuk memastikan tidak ada hewan yang terjangkit virus yang masuk ke Bolsel terutama hewan qurban.
Bagi yang dari luar daerah masuk Bolsel diwajibkan mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan dokter ahli atau Dinas Pertenakan Provinsi dimana hewan itu berasal.
Jika tidak ada, hewan akan dikembalikan ke daerah asalnya.
“Nah, untuk saat ini tim kita juga intens turun ke kecamatan-kecamatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban, mulai dari pemeriksaan gigi, kuku dan kelayakan hewan yang akan disembelih,” ungkapnya.
Agustin menuturkan, selain memastikan kesehatan hewan qurban, pemeriksaan kesehatan ini dilakukan guna mengantisipasi masuknya virus antraks dan ASF yang menyerang hewan.
Selain itu ada juga penyakit mulut dan kuku (PMK) yang bisa menulari manusia yang kontak dengan hewan tersebut.
Namun sejauh ini, di Bolsel belum ada kasus hewan terjangkit virus antraks maupun PMK.
“Di Sulut pun masih nol kasus. Namun meski demikian langkah-langkah antisipatif harus kita lakukan,” tutup Taroreh. (feb)