NPM, BITUNG – Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri dinobatkan sebagai bapak moderasi beragama oleh Wakil Menteri Agama, Dr H Zainut Tauhid.
Penobatan itu berikan usai Gubernur Sulut Olly Dondokambey membuka kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-29 tingkat Provinsi Sulawesi Utara.
Moderasi beragama merupakan usaha kreatif untuk mengembangkan suatu sikap keberagamaan di tengah pelbagai desakan ketegangan (constrains).
Seperti antara klaim kebenaran absolut dan subjektivitas, antara interpretasi literal dan penolakan yang arogan atas ajaran agama, juga antara radikalisme dan sekularisme.
Komitmen utama moderasi beragama terhadap toleransi menjadikannya sebagai cara terbaik untuk menghadapi radikalisme agama yang mengancam kehidupan beragama.
“Pada gilirannya, mengimbasi kehidupan persatuan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri yang juga adalah bapak moderasi beragama mengatakan, ini adalah sikap keberagamaan dalam dinamika berbangsa dan bernegara.
Dikatakan Mantiri, akhir-akhir ini Presiden Ir Joko Widodo di berbagai kesempatan mengajak tokoh-tokoh agama untuk menjadikan agama sebagai sumber nilai-nilai yang merawat kebinekaan.
“Presiden selalu mengajak tokoh-tokoh agama dan umat beragama untuk memberikan wawasan keagamaan yang Iebih dalam dan luas lagi kepada umat masing-masing”.
“Karena eksklusivisme, radikalisme, dan sentimen-sentimen agama cenderung bertumpu pada ajaran-ajaran agama yang terdistorsi,” kata Mantri.
Tidak dapat disangkal bahwa agama menjadi roh utama bangsa ini, sehingga para tokoh agama berperan penting untuk menjaga kemajemukan sebagai kekayaan dan modal sosial Indonesia.
“Mari kita sama-sama bergandengan tangan BKSAUA FKUB Kota Bitung untuk terus membangun namanya kolaborasi bersama Pemerintah,” ajak Mantiri.
Dirinya berterima kasih kepada Wakil Menteri Agama yang telah berkenan hadir dalam pembukaan MTQ ke-29 tingkat Provinsi.
“Kiranya Kota Bitung tetap rukun damai antar umat beragama serta menciptakan kedamaian dan dalam perbedaan kita tetap satu. Itulah NKRI,” ucap Mantiri. (bry)