NPM, MANADO – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Utara melaksanakan seminar di Hotel Aston Manado, Senin (31/10/2022).
Seminar sehari itu dibuka Asisten Pemerintahan Setdaprov Sulut, Dr Denny Mangala MSi.
Mangala menilai seminar ini penting dan strategis, dimana seorang guru dituntut memiliki kompetensi.
“Pemerintahan ODSK minta setiap daerah punya sekolah unggulan,” katanya dalam sambutan.
Karena pentingnya profesi sebagai guru, Mangala bercerita soal dua kota di Jepang, Hirosima dan Nagasaki yang di bom oleh Amerika Serikat.
“Sang kaisar usai kotanya di bom justru menanyakan berapa banyak tenaga guru yang tersisa. Bukannya menanyakan kekuatan tempur, justru guru yang ditanyakan,” kata Denny Mangala.
Hal ini, lanjut dia, karena kuncinya pengetahuan maka diperlukan peran guru untuk membangun kembali kota yang telah hancur.
Ketua PGRI Sulut Drs Jovial Bintang Wowor MSi mengatakan tujuan seminar untuk membedah posisi guru serta mendapatkan pokok permasalahan sekaligus memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan masyarakat atas perhatian terhadap peran dan tugas guru.
“Seminar dilakukan sesuai pedoman dari PGRI Pusat dan disiarkan secara terbuka, baik secara virtual dan tatap muka,” ujar Wowor.
“Kita gelar dalam rangka peringati HUT ke-58 Provinsi Sulut, peringati Hari Sumpah Pemuda dan merefleksikan HUT PGRI ke 77 dari Hari Guru Nasional,” sambungnya.
Pada seminar tersebut, PGRI Sulut menghadirkan Wakil Rektor 1 Unima Prof Urbanus, Kadis Dikda Sulut yang diwakili Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan, Debby Mamangkey SPd MAP.
Hadir membawa materi juga Ketua BAN-SM Sulut Dr Tommy Palapa dan Kepala BPMP Sulut, Febry Dien.
Seluruh ketua PGRI Kabupaten Kota di Sulawesi Utara dan Pemerhati Pendidikan ikut dalam seminar. (don)