NPM, MINUT – Batu bertumbuh atau batu hidup merupakan salah satu destinasi wisata yang dimiliki Desa Watutumou, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Diketahui batu ini merupakan awal Desa Watutumou yang berarti Watu (batu) dan Tumou (hidup/bertumbuh) sebelum pemekaran dari Desa Maumbi. Sejarahnya sekitar tahun 1954 sempat terjadi peristiwa yang menghebohkan masyarakat Minahasa waktu itu. Soalnya saat masyarakat melakukan ritual minta padi di batu ini, dengan cara meletakkan padi di dalam tempurung secara ajaib padi keluar terus-menerus selama beberapa waktu lamanya.
Hukum Tua Desa Watutumou Ir, Sylvana P. Rotinsulu mengatakan, “dengan luas wilayah desa 715.5 hektar, batu bertumbuh tepatnya berada dijaga 14 desa kami. Selain itu sekitar jarak 100 meter ada juga batu besar ceper, katanya.
“Ini merupakan potensi wisata yang harus tetap dilestarikan dan dikelola dengan tepat agar tetap terjaga dan bertahan lama.
Lanjutnya, dalam membantu program Pemkab Minut di bidang pariwisata, pihak kami Pemdes Watutumou bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) akan menjaga serta melestarikan batu bertumbuh ini sebagai salah satu destinasi wisata di Minut yang merupakan salah satu kabupaten super prioritas di Indonesia.
Dengan harapan masyarakat tetap menjaga lingkungan sekitar bebas dari sampah, memelihara penghijauan di area objek wisata agar lingkungan menjadi nyaman dan sehat untuk dikunjungi oleh wisatawan, “tutup Sylvana.(*)