NPM, Manado – Rencana Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) melaksanakan pembelajaran full day school bakal menemui kesulitan.
Sasaran full day school pada satuan pendidikan untuk jenjang SD dan SMP di Kota Manado.
Rencana full day school ditolak para orangtua peserta didik. Bagi mereka, ada dampak negatif dan positifnya, namun banyak negatifnya.
Menurut mereka, rencana Pemkot Manado melalui Dinas Dikbud Manado jika dinilai dari sisi positifnya untuk memaksimalkan belajar dan pembelajaran, terlebih meningkatkan potensi para peserta didik.
Namun jika dilihat dari dampak negatifnya bisa membuat peserta didik menjadi jenuh dan bosan.
“Penerapan sistem full days school harus dikaji dengan serius dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya, sebab tujuannya untuk memajukan pendidikan di Sulawesi Utara, khususnya pendidikan di Kota Manado,” ujar para orangtua siswa.
Kendati demikian, Dinas Dikbud Kota Manado sepertinya ngotot untuk melaksanakan full day school.
Bahkan tak tanggung-tanggung pada akhir tahun 2022 lalu, Kadis Dr Deysie Lumowa MPd yang akan pensiun telah memboyong 29 orang yakni pengawas, kepsek dan guru-guru untuk melakukan Bench Marking di sejumlah sekolah yang ada di Surabaya, Malang, dan Yogyakarta.
Program tiba saat tiba akal ini, sepertinya hanya akan jadi “Cirita Mati” bagi dunia pendidikan di Sulut.
Seluruh orangtua di sekolah-sekolah negeri sepertinya menolak rencana full day school tersebut.
Kendati demikian pihak Dinas Dikbud Manado ngotot. Mereka bahkan nekat lakukan Bench Marking ke luar Daerah terkait full day school di sana.
“Ini cuma buang-buang waktu dan sekadar cari kesibukan saja,” ungkap sejumlah orangtua siswa, sembari meminta namanya tak dikorankan Jumat (13/01/2023).
Plt Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Steven Tumiwa SPd MPd melalui Kabid Pembinaan SD Triana Almas SSTP MSi mengatakan belum ada laporan tertulis dan lisan kepada saya sebagai Kabid terkait kepala sekolah SD yang mengikuti Bench Marking di Surabaya, Malang, Yogyakarta.
“Belum ada laporan tertulis dan lisan, sampai sekarang ini tidak ada satu pun kepala sekolah yang melaporkan hasil mereka saat mengikuti Bench Marking,” kata Almas. Jumat (13/01/2023).
Terkait keberangkatan kepala sekolah SD yang mengikuti Bench Marking pada akhir tahun 2022 lalu, Almas sudah melaporkan langsung kepada Plt Kadis Dikbud Kota Manado pada rapat awal tahun 2023. (dio)