Dicover BPJS, Transplantasi Ginjal Sentuh Biaya Rp 400 Juta

Jimmy Panelewen, Dirut RSUP RD Kandou. (foto: donny/NPM)

NPM, Manado – Direktur Utama RSUP RD Kandou Dr dr Jimmy Panelewen SpB-KBD berharap pasien hasil operasi transplantasi Ginjal bisa survive.

Pasien adalah putri dari Pendonor ginjal yang berprofesi sebagai pendeta berusia 50 tahun.

“Ini berarti RSUP Kandou mampu melakukan transplantasi ginjal. Operasi sudah selesai,” kata Panelewen kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).

Meski demikian, kata Dirut, kegiatan ini belum sepenuhnya tuntas.

“Pasca operasi, pasien akan terus dipantau perkembangannya secara ketat,” kata dia.

“Tahap awal saya memohon doa agar pasien bisa survive. Program dari Pengampu RS Cipto Mangunkusumo Jakarta mendampingi tim dokter RSUP Kandou selama lima kali, keenam kali mandiri,” jelasnya.

Aktivitas operasi transplantasi di RSUP RD Kandou, lanjut Panelewen, tentunya meminimalisir anggaran meski diback up BPJS Kesehatan.

“Berbeda jika dilaksanakan di Jakarta karena ada biaya ekstra seperti tempat tinggal dan makan keluarga pasien,” terangnya,

Transplantasi ginjal di Indonesia memang masih ditanggung oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Ketua Asri Urology Center (AUC) dokter Nur Rasyid sebelumnya mengatakan, BPJS mengganti kira-kira Rp 400 juta untuk transplantasi ginjal

Jumlah itu diprakirakan cukup untuk transplantasi ginjal, jika dihitung biaya pasien setelah masuk rumah sakit.

Namun, terkadang pasien harus menambah bayaran kepada rumah sakit untuk biaya persiapan. Pasalnya, sebelum pasien melakukan transplantasi ginjal, harus melakukan pengecekan terlebih dahulu baik pasien maupun pendonor.

“Diperiksa kecocokan darahnya. Itu juga lumayan nilai bisa hampir Rp 100 juta,

Sementara pasca operasi, Nur Rasyid menuturkan, obat-obat akan di-cover BPJS. Pasalnya, obat sangat penting untuk penyembuhan. “Karena kalau di-cover hanya selama tindakan, orangnya bisa meninggal kalau enggak minum obat untuk pencegahan penolakan dan itu di-cover oleh BPJS,” paparnya.

Terkait harga harus dibayar pasien jika melakukan transplantasi ginjal tanpa melalui BPJS, Nur Rasyid menuturkan tentu harganya berbeda masing-masing pasien. Dalam hal ini, pasien dengan komorbid tentu pemeriksaan semakin banyak.

“Tetapi secara umum, kalau pasien itu memakai BPJS Rp 400 juta cukup sejak dirawat sampai pulang. Tetapi persiapannya bantu sendiri. Kalau di RS swasta rata-rata di bawah Rp 1 miliar. Kalau keluar negeri minimal Rp 2 miliar sebagai pembanding,” pungkasnya. (*/don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *