NPM, MANADO-James Arthur Kojongian (JAK) mengaku belum mengetahui perihal pemberhentian dirinya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut serta sebagai Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sulut.
Saat ditemua, JAK yang mengenakan baju lengan panjang putih tampaknya enggan berkomentar lebih. “Saya baru tahu dari rekan-rekan wartawan terkait hal ini,” katanya.
Ia mengaku belum ada pemberitahuan resmi terkait sanksi yang sudah dijatuhkan partai terhadap dirinya.
JAK juga membantah sudah melakukan penganiayaan yang membuatnya viral di media sosial. “Saya tidak melakukan kekerasan. Termasuk suara di dalam vidio itu bukan suara saya. Ini sengaja dilakukan untuk membentuk opini di media sosial. Saya meminta masyarakat lebih jeli melihat persoalan ini,” pintanya.
Sementara informasi diperoleh kalau kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya sejak 23 Februari lalu.
JAK dilapor seorang perempuan ANW atas dugaan penganiayaan yang terjadi 8 Februari 2023 di Jakarta Selatan.
Akibat penganiayaan itu, ANW mengalami luka memar di seluruh bagian tubuhnya.
Pada Sabtu (8/4) lalu, ANW melalui akun Instagramnya @dindawardhanie, menulis bahwa dirinya mengalami kekerasan. Lewat fitur story, dia mengunggah foto bukti kekerasan yang dialaminya.
Kemudian pada Minggu (9/4), beredar video saat ANW dan JAK cekcok di sebuah ruangan. (rud)