NPM, MANADO-Kepala Kantor Kemenag Kota Manado Rogaya Udin membantah tudingan negatif yang dialamatkan pada dirinya pasca perayaan HUT pekan lalu.
Pasalnya, ia dituduh sudah menerima gratifikasi serta memobilisasi ASN untuk hadir dalam perayaan HUT dirinya yang ke 50 di Kota Bitung.
“Itu semua tidak benar. Saya tak pernah menerima gratifikasi apalagi memaksa semua ASN di Kemenag Manado untuk hadir dalam perayaan HUT saya di Bitung,” jelasnya, Senin 22 Mei 2023 di kantor Kemenag.
Malahan, menurut Rogaya, perayaan HUT dilakukan usai dirinya melaksanakan tugas sebagai aparat pemerintahan. Salah satunya melakukan rapat bersama Wali Kota Manado membahas keberangkatan jamaah haji.
“Jadi perayaan HUT tersebut tidak mengganggu pelayanan. Semua berjalan normal. Adapun ASN yang datang tidak ada paksaan untuk hadir,” ujarnya.
Pernyataan itu didukung Kasie Haji Kasie Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Manado Fahrin Pole.
Bahkan menurut Pole, berkat pertemuan dengan Wali Kota itu, jamaah haji Manado mendapat bantuan dari pemkot.
“Sudah ada signal dari Wali Kota kalau biaya lokal dan dana tali kasih akan disetujui pemkot,” kata Pole.
Kepala KUA Kecamatan Singkil Suryanto Muarif ikut membantah ada ASN yang memberikan gratifikasi.
Menurut Suryanto, justru Kakan Kemenag Manado-lah yang memberikan hadiah.
“Justru ibu Rogaya yang kasih hadiah. Sebab saya mau balik Manado sudah tak punya lagi uang bensin, ibu yang berikan. Jadi, salah kalau ada yang menyebut ada gratifikasi,” bebernya.
Senada dikatakan Kepala KUA Wenang Effendi Gani. Ia mengungkapkan pelayanan di Kemenag tetap berjalan sebagaimana mestinya saat perayaan HUT itu.
“Pelayanan tetap normal. Tidak ada yang berkurang dalam pelayanan. Kalau soal pemberian hadiah itu tak seperti yang dituduhkan,” terangnya. (rud)