NPM, Manado – Ketua Komisi II DPRD Sulut Sandra Rondonuwu mengungkapkan kekecewaannya terhadap Alfamart dan Indomaret.
Pasalnya, dua ritel raksasa ini dianggap tak bisa mengakomodir kepentingan UMKM Sulut.
“Terbukti, dari jumlah 2398 produk UMKM di Sulut, hanya beberapa saja yang diakomodir,” katanya saat melakukan RDP dengan pihak Alfamart dan Indomaret, Senin (29/5) di DPRD Sulut.
Rondonuwu mengaku tak lagi memercayai pihak Alfamart dan Indomaret. Sebab sesuai kondisi lapangan, masih banyak pelaku UMKM yang kesulitan untuk memasukan produknya di dua perusahaan itu.
Padahal, Permendag 23 tahun 2021 pasal 7 mengamanatkan harus ada 30 persen penjualan untuk produk UMKM lokal.
“Kami sangat kecewa. Bagi kami ini tidak adil karena mereka (Alfamart dan Indomaret) datang berusaha di daerah ini namun tidak memberikan kontribusi bagi UMKM,” tegasnya.
Personil Komisi II Jems Tuuk yang hadir via zoom meeting ikut mengungkapkan kekecewaan.
Menurutnya, sudah sembilan tahun Alfamart dan Indomaret hadir di Sulut tetapi tidak berkomitmen dan keinginan kuat untuk membangun Sulut.
“Saya minta hingga akhir Juni ada ketambahan 40 gerai UMKM di kedua perusahaan itu,” katanya.
Ia juga mewarning pihak manajemen untuk bisa melaksanakan amanat UU. Jika tak dilakukan, ia akan merekomendasikan untuk menutup Alfamart dan Indomaret.
Tuuk juga meminta dua ritel itu bisa menghadirkan pihak direksi saat rapat nanti.
“Jangan cuma mengambil uang dari Sulut lalu dibawa ke pusat namun tidak melakukan amanat UU,” pintanya. (rud)