Zelenskyy Minta Rusia Hentikan Perang, Melawan Krisis Iklim

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (foto: cna)

NPM, Manado – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memohon kepada para pemimpin dunia yang berkumpul di Majelis Umum PBB pada Selasa (19 September) untuk bersatu melawan invasi Rusia.

Zelenskyy mengatakan Moskow harus dipukul mundur sehingga dunia dapat beralih ke penyelesaian tantangan global yang mendesak.

Seruan pemimpin Ukraina itu mendapat tepuk tangan saat ia mengambil tempat pada mimbar Majelis Umum PBB di New York untuk penampilan langsung pertamanya di UNGA tahunan sejak Rusia menginvasi negaranya pada tahun 2022.

“Ukraina melakukan segalanya untuk memastikan bahwa setelah agresi Rusia, tidak ada seorang pun di dunia yang berani menyerang negara mana pun,” katanya.

“Persenjataan harus dibatasi, kejahatan perang harus dihukum, orang-orang yang dideportasi harus kembali ke rumah mereka dan penjajah harus kembali ke tanah mereka sendiri.”

“Kita harus bersatu untuk mewujudkannya, dan kita akan mewujudkannya.”

Dia menuduh Rusia memanipulasi pasar pangan global untuk mencari pengakuan internasional atas kepemilikan tanah yang direbutnya dari Kyiv. Sebagai penghormatan kepada negara-negara Selatan, yang dukungannya ia cari dalam perselisihannya dengan Rusia.

Zelenskyy berbicara tentang memburuknya krisis iklim dan bencana alam, dengan menyebutkan gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Maroko dan banjir di Libya.

“Kita harus menghentikannya. Kita harus bertindak bersatu untuk mengalahkan agresor dan memfokuskan seluruh kemampuan dan energi kita untuk mengatasi tantangan-tantangan ini,” katanya kepada Majelis Umum.

Zelenskyy menuduh Rusia menculik anak-anak Ukraina. Pada bulan Maret, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin karena dicurigai mendeportasi anak-anak secara ilegal dari Ukraina.

Kremlin menolak tuduhan tersebut dan yurisdiksi pengadilan. “Anak-anak di Rusia diajarkan untuk membenci Ukraina dan semua hubungan dengan keluarga mereka terputus. Dan ini jelas merupakan genosida ketika kebencian dijadikan senjata terhadap satu negara,” kata Zelenskyy.

Tahun lalu, Zelenskyy memaparkan 10 poin rencana yang mencakup pemulihan integritas wilayah Ukraina, penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan, serta pemulihan perbatasan negara Ukraina. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *