Manado  

Penabrak Dua Mahasiswi di Kawasan Mega Mas Manado Ternyata Calon Dokter

Pihak korban saat melapor di Polresta Manado.
Pihak korban saat melapor di Polresta Manado.

NPM, Manado – Kecelakaan menimpa dua mahasiswi yang sedang berboncengan menggunakan motor jenis Honda Beat, Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 15:00 Wita di simpang 4 Mer 99 kawasan Megamas.

Keduanya ditabrak dari belakang oleh mobil jenis Terios Daihatsu bernopol  DB 1448 LH warna putih.

Padahal di depan mobil itu sudah berhenti mobil lain sebagai tanda motor yang dikendarai kedua mahasiswi itu bisa lewat.

Namun, mobil terios putih itu malah mengambil jalur sebelah kiri dan melewati mobil yang sudah berhenti.

Alhasil, kecelakaan tidak terelakan sehingga menyebabkan kedua mahasiswi tersebut terjatuh dan mengalami luka serius.

Ironisnya, usai menambrak, tampaknya pelaku tak memiliki itikad baik.
Hal ini diakui kakak korban Oktaviana Mundung.

Oktaviana mengatakan, seharusnya masalah ini bisa saja tidak diperpanjang di kepolisian apabila pengendara terios itu berkomunikasi aktif dengan pihak korban.

“Jujur, kami keluarga tidak pernah meminta sepeserpun uang untuk berobat atau apapun itu kepada pihak penabrak. Tapi kami menuntut itikad baik mereka, contohnya datang dan bicara baik-baik,” kata Mundung.

Namun sebaliknya, Mundung katakan pihak penabrak seakan tak mau berkomunikasi dengan keluarga korban.

Kejadian itu kemudian dilapor sang kakak bersama korban, Minggu, (24/9/2023) malam, di Polresta Manado, jalan 17 Agustus Manado.

Dan, pada keesokan harinya, Senin (25/9/2023) laporan kembali disampaikan pihak korban dan ditindaklanjuti pihak kepolisian dengan melakukan olah TKP.

Usai pemeriksaan di TKP pihak kepolisian menuju Rumah Sakit Bhayangkara untuk meminta keterangan korban.

Laporan tersebut tertuang dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/1191/IX/2023/SPKT/POLRESTA MANADO/POLDA SULAWESI UTARA, oleh pelapor atas nama Oktaviana Satria Mundung.

Terinformasi, si penabrak adalah seorang calon dokter juga anak pejabat APN/BPN di Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Selatan. (rud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *