NPM, Minut – Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar PCNU Minahasa Utara berlangsung meriah, Selasa (3/10) di JGC, Minut.
Warga terlihat memadati lokasi itu. Mereka terlihat duduk melantai di atas tarpal yang digelar. Tak hanya orang dewasa saja, terlihat juga anak-anak turut meramaikan kegiatan tersebut.
Acara diawali dengan mars NU dan Banser. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan Ketua panitia Saman Hudi.
“Alhamdulillah dengan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat baik yang Manado, di Minahasa Utara, Bitung sehingga bisa melaksanakan kegiatan pada malam ini,” katanya.
Hal sama juga dikatakan Ketua PCNU Minut Baidowi Ibnu Hajar. Ia berterimakasih atas bantuan semua pihak sehingga kegiatan bisa berlangsung sukses.
“Terima kasih kepada semua yang sudah menyukseskan kegiatan maulid nabi pada malam hari ini,” ujarnya.
Lukman Lapadengan yang mewakili Gubernur Sulut mengatakan, dalam perjalanan dakwah dan kehidupan Nabi Muhammad SAW penuh dengan perjuangan yang luar biasa.
“Beliau sangat dirindukan oleh seluruh umat Islam bahkan termasuk dalam urutan pertama orang yang paling berpengaruh dunia dalam versi buku berjudul orang yang paling berpengaruh dalam sejarah yang ditulis oleh tokoh bernama Michael H,” jelasnya.
Lanjutnya, umat senantiasa belajar dari sosok Rasulullah Muhammad SAW yang dalam kehidupan senantiasa membawa pesan perdamaian kasih sayang dan kebijaksana serta menjadi teladan dalam menjalani kehidupan.
Puncak acara adalah mendengarkan tauziah yang dibawakan KH Ahmad Muwafiq.
Dengan gaya khasnya dengan guyonan segar membuat jamaah yang hadir tampak semangat mendengarkan tauziah. “Kelahiran baginda nabi di jaman jahiliyah atau jaman kegelapan di Makkah,” katanya.
Dikatakannya, baginda nabi lahir tahun 571. Rasulullah hadir di muka bumi ini adalah memberikan beberapa klasifikasi tentang tentang rahmat.
“Makanya Rasulullah dikasih gelar wama arsalnaka illa rahmatan. AKU, kata Allah, tidak mengutus engkau Muhammad kecuali menjadi rohmat menjadi tambahan kebaikan buat yang sudah ada bukan malah menghancurkan apa yang sudah ada,” jelasnya.
KH Ahmad juga menjelaskan mengenai peran Rasulullah saat menyebar islam, termasuk penyebaran islam di Indonesia.
Sebelum perayaan maulud juga dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan pondok pesantren. (rud)