NPM, Manado – Kampanye Stop Boros Pangan salah satu upaya untuk menjaga ketahanan pangan di Provinsi Sulawesi Utara.
Dinas Ketahanan Pangan Daerah Sulawesi Utara menggelar Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Kegiatan Gerakan Keselamatan Pangan.
Rakor Sosialisasi terkait kampanye Stop Boros Pangan tersebut dihelat di Hotel Luwansa, Manado, Selasa (24/10/2023).
Sosialisasi itu serentak dilaksanakan untuk 12 provinsi di Tanah Air, salah satunya Sulawesi Utara.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Daerah Sulawesi Utara, Jemmy Lampus mengatakan, kegiatan ini juga melihat situasi isu yang berkembang.
“Salah satunya isu El Nino,” ujarnya.
Hal ini juga memperhatikan soal ketersedian pangan, keterjangkauan pangan, stabilitas harga, pasokan dan pemanfaatan pangan.
“Tapi kita juga masih bergumul soal pemborosan pangan, sebisanya kita berupaya meminimalisir,” ujarnya lagi.
Lebih luas, Lampus menjelaskan, Indonesia negara yang berada di urutan kedua pemborosan pangan di dunia. Nomor satunya Arab Saudi.
“Nah, di Indonesia ada 300 kg perkapita per tahun membuang pangan. Ini termasuk pemborosan pangan,” terangnya.
Oleh karena itu, kata Lampus, perlu adanya upaya strategis untuk melakukan kegiatan gerakan keselamatan pangan secara masif.
Butuh upaya sistematik dari stake holder terkait untuk bersinergi mencegah pemborosan pangan.
Menurut Lampus, sosialisasi stop boros pangan itu juga bagian dari upaya meminimalisir kerugian ekonomi. Meminimalisir akibat perubahan lingkungan karena sampah.
“Dalam hal ini kita berupaya agar lebih mengena kepada orang yang membutuhkan. Akibat dari pemborosan, setidaknya bisa memberi makan kepada yang membutuhkan,” ujar Lampus.
“Jadi kita memulai dengan sosialisasi gerakan keselamatan pangan bersama Dinas Ketahanan Pangan di Kabupaten Kota serta Pentahelix,” tuturnya.
Lampus berharap sosialisasi ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan lebih masif.
“Pesan Pak Gubernur Olly Dondokambey, kegiatan sosialisasi kampanye Stop Boros Pangan lebih gencar lagi di Sulawesi Utara,” tandasnya. (don)