NPM, MANADO-Pansus LKPJ Gubernur Sulut mulai melakukan pembahasan. Untuk memermudah pembahasan, Pansus membentuk empat kelompok kerja (pokja).
Masing-masing pokja mempunyai tugas mencari tahu kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulut. Pembahasan dilakukan sejak Selasa (16/4/2024) lalu di gedung DPRD Sulut.
Semua OPD dipanggil untuk dimintakan klarifikasi. Beberapa OPD yang jadi mitra mitra kerja pokja dua diantaranya Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dispenda Provinsi Sulut serta PT BanksulutGo.
Selain pembahasan dalam ruangan, pansus juga melakukan kunjungan lapangan.
Untuk personil Pokja dua terdiri dari Nick Lomban, Vonny Paat dan Amir Liputo. Sejak hari pertama pembahasan, pokja dua langsung melakukan pembahasan dengan beberapa OPD.
Personil pokja dua Amir Liputo mengatakan, pembahasan LKPJ adalah Laporan Kinerja Pemerintah (Lakip).
“Berdasarkan laporan tersebut maka pokja banyak menyoroti soal capaian kinerja serta target program di tahun 2023,” jelasnya.
Lanjut Amir, dari hasil pembahasan, rata-rata semua tahun 2023 saat baru keluar dari covid yang cukup mengganggu.
Namun dari hasil evaluasi yang dilakukan, hampir semua dinas mencapai target yang ada.
Kendati tidak mencapai 100 persen namun angka komulatif mereka mencapai capaian yang telah ditentukan sesuai target APBD tahun 2023.
Selain itu, dari hasil pembahasan perhitungan anggaran ada beberapa catatan yang pokja akan perdalam lagi.
Seperti, soal sisa anggaran yang hampir terjadi di semua dinas. Terutama soal gaji pegawai dan tunjangan yang masih banyak.
Amir memertanyakan apakah sisa hasil lebih ini karena persoalan insentif yang tidak terbayarkan karena tidak tercapai seusai ketentuan atau kedisiplinan.
Sebab salah satu temuannya adalah masih banyaknya silpa khusus belanja pegawai itu karena penerapan disiplin juga pegawai seperti tunjangan kinerja itu dibayar berdasarkan hasil kinerja.
Usai melakukan pembahasan bersama mitra kerja SKPD, Pokja Dua melakukan kunjungan ke PT Bank SulutGo, Senin (22/4/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan komparasi terkait sejauh mana capaian kinerja jajaran Direksi baik untuk peningkatan kwalitas maupun kualitas pelayanan PT Bank SulutGo kepada nasabah.
Namun juga sumbangsi PT Bank SulutGo terhadap kemajuan pembangunan di Provinsi Sulawesi Utara.
Dari kunjungan itu disebutkan jika kinerja BSG baik laba maupun deviden mengalami peningkatan.
“Deviden PT Bank SulutGo terhadap pemerintah Sulut sebagai pemegang saham utama diposisi yang cukup besar dan setiap tahun mengalami kenaikan yang cukup bagus,” ungkap Liputo didampingi Vonny Paat.
Dari hasil evaluasi, deviden PT Bank SulutGo kepada Pemerintah Sulut dari Rp 71, 800 Miliar menjadi Rp71, 9 miliar atau mengalami kenaikan.
Sedangkan mengenai penilaian dari OJK terhadap keberadaan PT Bank SulutGo sebagai lembaga penyelenggara keuangan daerah mendapatkan nilai 2 atas resiko.
“Nantinya kami akan mengundang jajaran Direksi saat pleno pansus untuk mendengarkan penjelasan secara lengkap dari Dirut yang tidak hadir karena tertahan di luar daerah akibat bandara yang ditutup,” tukas Amir. (adv)