Tiff 2025, Strategi Wangi dari Sulawesi Utara untuk Melirik Mata Dunia

Gubernur Sulut Yulius Selvanus bersama Wali Kota Tomohon Caroll Senduk. (ist)

NPM, Manado – Di ruang kerja yang tenang di Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Kamis pagi, 24 April 2025, pertemuan antara dua pemimpin daerah berlangsung hangat.

Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, menyambut Walikota Tomohon, Caroll Senduk, yang datang bersama rombongan.

Mereka membawa kabar penting, Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2025 siap digelar.

Namun, festival itu bukan sekadar pawai bunga.

Dalam pertemuan tersebut, Caroll menyampaikan ambisi yang lebih besar.

“TIFF bukan hanya soal bunga, tapi juga tentang wajah Sulawesi Utara di mata dunia,” ujarnya, menegaskan bahwa bunga hanyalah pintu gerbang menuju panggung internasional.

Tahun ini, TIFF hadir dengan wajah baru.

Selain parade bunga yang menjadi ikon, ada dua side event berskala nasional North Sulawesi Investment Forum (NSIF) dan Diplomatic Tour.

Kolaborasi ini menggandeng Bank Indonesia Perwakilan Sulut serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Tujuannya menempatkan Tomohon sebagai poros baru investasi dan pariwisata.

“Kami ingin orang datang bukan hanya untuk melihat bunga, tapi juga melihat potensi,” ujar Caroll.

Dukungan pun mengalir dari pucuk pimpinan daerah.

Gubernur Yulius menyimak dengan seksama, lalu menyatakan dukungan penuh terhadap gelaran tahunan yang telah masuk dalam Calendar of Events Nasional tersebut.

“TIFF tahun ini harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Bukan hanya meriah, tapi juga memberi dampak nyata bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Tomohon, Judhistira Siwu, menyebut bahwa tema tahun ini adalah Harmony in Bloom.

Sebuah simbolisasi dari semangat kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas internasional, dan tentu saja, masyarakat.

Bagi Tomohon, bunga bukan sekadar hiasan, melainkan bahasa universal.

Lewat TIFF, kota kecil di dataran tinggi Minahasa itu kembali merangkai kata untuk dunia. (don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *