NPM, Manado – Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan kegiatan sosialisasi.
Kegiatan terkait sosialisasi kebijakan daerah perhitungan dan pemetaan kebutuhan guru serta sinkronisasi data guru SMA, SMK dan SLB Provinsi Sulut tahun 2025 di Hotel Amaris, Jumat (18/7/2025).
Kegiatan yang dibuka Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Dr Femmy Suluh MSi, menghadirkan pembicara dari BKN dan BKD Provinsi Sulut.
Kepala Bidang (Kabid) GTK Dinas Dikda Provinsi Sulut, Debby Mamangkey mengatakan, kegiatan ini sebagai salah satu upaya strategis dalam pemenuhan kebutuhan guru yang berkompeten.
Kegiatan ini untuk pemetaan kebutuhan guru agar mendapatkan pemetaan yang betul-betul menggambarkan kondisi kebutuhan guru secara riil.
“Melakukan pemetaan kebutuhan guru agar mendapatkan pemetaan yang betul-betul menggambarkan kondisi kebutuhan guru secara riil,” ucap Kabid Mamangkey.
“Agar melahirkan solusi yang efektif dan memiliki tenaga kependidikan yang berkompeten,” ucapnya lagi.
Harapan dari kegiatan ini kata Kabid Mamangkey, agar para peserta dapat melakukan perhitungan dan pemetaan kebutuhan guru baik guru SMA, SMK dan SLB se-Provinsi Sulut berdasarkan data yang valid.
Hasil dari rekosilidasi data dengan pihak Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan BKD Sulut
Terkait dengan ketika guru mengajar di sekolah A tapi SKnya keluar di sekolah B, ini dikarenakan sekolah yang memasukan kebutuhan guru tersebut.
“Mereka (sekokah-red) sendiri yang memasukan kebutuhan guru di sekolah mereka,” ucap Kabid Mamangkey.
Ia menjelaskan, di data Dapodik guru tersebut ada empat guru tapi yang mereka butuhkan hanya tiga guru, jadi secara otomatis guru yang satu harus pindah ke sekolah yang lain.
Untuk peserta, dari kepala seksi GTK di Cabang Dinas (Cabdin) , Ketua MKKS SMA, SMK dan SLB kabupaten/Klkota berjumlah 42.
Tujuan diadakan kegiatan ini kata Kabid Mamangkey, adalah:
Pertama, menyediakan data perhitungan data guru yang sinkron antara pemerintah pusat dan daerah.
Kedua, memetakan kebutuhan guru di jenjang pendidikan SMA, SMK dan SLB.
Ketiga, Memastikan tiap sekolah memiliki jumlah guru yang ideal sesuai dengan kebutuhan siswa.
Diketahui jumlah SMAN dan swasta berjumlah 228 sekolah dan SMKN dan swasta berjumlah 190 sekolah. (fer)