ANBK 2025 Resmi Digelar di Sulut, Gubernur: Ini Bukan Sekadar Ujian

Kadis Femmy Suluh didampingi staf khusus Gubernur Bidang Pendidikan Grevo Gerung, kepala SMAN 1 Manado Jemmy Jeremias, saat dialog virtual dengan sejumlah kepala sekolah SMA/SMK se-Sulut. (ist)

NPM, Manado – Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Tahun 2025 resmi dimulai di Provinsi Sulawesi Utara, Senin (04/08/2025).

Acara pembukaan dipusatkan di SMA Negeri 1 Manado, dan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut Dr Femmy J Suluh MSi mewakili Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE.

Kegiatan ini diikuti secara daring oleh seluruh kepala sekolah dan peserta didik jenjang SMA dan SMK se-Sulut.

Turut hadir Staf Khusus Gubernur Bidang Pendidikan Prof Dr Ir Grevo S Gerung MSc, Kepala SMA Negeri 1 Manado Jemmy J Jeremias SPd, yang menyatakan dukungan terhadap transformasi pendidikan berbasis data.

ANBK 2025 di Sulut diikuti oleh 410 satuan pendidikan, terdiri dari 223 SMA dan 187 SMK, baik negeri maupun swasta. Masing-masing sekolah mengikutsertakan 45 siswa kelas XI sebagai peserta utama.

Asesmen digelar dalam dua gelombang pada tanggal 4–7 Agustus 2025.

Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kadis Femmy Suluh ditegaskan bahwa ANBK tidak hanya sekadar pengukuran akademik, tetapi merupakan alat strategis untuk memetakan mutu pendidikan.

“ANBK bukan sekadar ujian. Ia menjadi bagian penting dalam Rapor Pendidikan, yang digunakan untuk perencanaan berbasis data menuju sistem pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan berkualitas,” ujar Femmy.

Asesmen ini menilai aspek literasi, numerasi, karakter siswa, dan iklim belajar di lingkungan sekolah,” tambahnya.

Kadis Femmy mengungkapkan bahwa capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan Sulut meningkat dari skor 45,16 pada 2023 menjadi 63,57 di tahun 2025.

“Ini pencapaian yang patut disyukuri, tapi kita tidak boleh puas. Pemerataan mutu pendidikan di seluruh wilayah Sulut harus terus diperjuangkan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Balai TIK Dikda Sulut Bravo Turangan ST menyampaikan bahwa masih ada 13 sekolah yang belum mengikuti ANBK tahun ini, terdiri dari 6 SMA dan 7 SMK.

“Sekolah-sekolah tersebut umumnya kecil atau swasta, dan kemungkinan akan bergabung dalam gelombang susulan atau melakukan merger dengan satuan pendidikan lain,” katanya.

Acara pembukaan ANBK ditutup dengan dialog virtual antara Kadis dan sejumlah kepala sekolah untuk membahas kesiapan pelaksanaan serta pemanfaatan hasil ANBK. Sebagai penanda dimulainya asesmen.

Kadis Femmy Suluh secara simbolis menekan tombol pelepasan token ANBK, mengaktifkan asesmen secara serentak di seluruh Sulawesi Utara. (dio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *