NPM, Manado – Pancasila, dengan sila-silanya mendorong persatuan dan kesatuan.
Menjadi perekat dan jembatan yang menghubungkan berbagai keyakinan agama.
Pancasila dalam konteks beragama berarti membangun dialog antar umat beragama.
Ini untuk saling memahami dan menghormati perbedaan-perbedaan tersebut.
Ini mencerminkan sikap toleransi dan hormat menghormati antar umat beragama.
Masyarakat Manado dari berbagai latar belakang telah memiliki pengalaman hidup berdampingan dengan orang-orang yang berbeda latar belakangnya.
Kehidupan antar beragama di Manado berjalan begitu baik dengan tingkat toleransi yang sangat tinggi.
Ini dikarenakan praktek Moderasi Beragama di masyarakat kota Manado telah lama dilaksanakan dengan baik.
Ini diutarakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Manado Hj. Rogaya Udin, M.Pd saat membuka kegiatan sekaligus menyampaikan materi pada Seminar Pancasila Sebagai Perekat Bangsa, Selasa (16/09/2025).
Hj. Rogaya Udin mengatakan ini di hadapan para tokoh agama Kristen di Gereja GMIM Ekklesia Sario Titiwungen.
Kegiatan ini diselenggarakan Badan Musyawarah Antar Gereja – Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia (BAMAG – LKKI) Kota Manado.
Turut hadir Ketua dan pengurus BAMAG sekaligus Ketua FKUB Manado Pdt. Juddy Tunari, Kasi Bimas Kristen.
Narasumber oleh Pdt. Yong dari Korea Selatan serta tokoh agama Kristen. (fer)
