NPM, MANADO-Pelaksanaan sidang paripurna HUT Provinsi Sulawesi Utara ke 61 di DPRD Sulut berlangsung semarak, Selasa (23/9).
Paripurna dipimpin Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen bersama Wakil Ketua, Michaela Paruntu, Royke Anter, dan Stela Runtuwene.
Paripurna dihadiri langsung Gubernur Sulut Yulius Selvanus, Wakil Gubernur Victor Mailangkay, Plt Sekprov Tahlis Gallang, serta Forkopimda.
Silangen mengatakan, Sulut memiliki peran besar dalam kemerdekaan bangsa.
“Sulut memiliki tokoh dengan gagasan visioner Dr. Sam Ratulangi dengan falsafah “Si tou Timou Tumou Tou” Manusia hidup untuk memanusiakan sesama hingga peran monumental Mr. A. A. Maramis dalam perumusan uud 1945, serta jasa besar Arnold Mononutu dalam memperjuangkan martabat bangsa, daerah ini telah memberikan kontribusi nyata dalam pembentukan jati diri nasional, penguatan demokrasi, pengembangan pendidikan, dan pemajuan kebudayaan,” katanya.
Lanjutnya, memasuki era baru, tantangan yang dihadapi semakin kompleks.
Globalisasi, digitalisasi, dan dinamika pembangunan menuntut setiap daerah untuk bergerak cepat, berinovasi, serta menjaga semangat kolektivitas.
Sulawesi Utara tidak hanya terpanggil untuk mengenang jasa para pendahulu, tetapi juga dituntut untuk melanjutkan perjuangan dengan karya nyata.
Silangen mengatakan, di bawah kepemimpinan gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus bersama Wagub Victor Mailangkay, provinsi ini terus menorehkan kemajuan melalui transformasi pelayanan publik, sinergi pembangunan lintas sektor, penguatan ekonomi kerakyatan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah perhatian khusus pada sektor kesehatan dan gizi masyarakat. melalui program strategis seperti makan bergizi gratis (MBG),” ungkap Silangen.
Sementara itu, Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus mengatakan, 61 tahun adalah sebuah perjalanan panjang. Sebuah rentang waktu yang telah mengubah lanskap Provinsi Sulawesi Utara, dari masa ke masa.
Perjalanan panjang ini, tentunya penuh dengan tantangan dan capaian, telah mengantarkan kita pada titik ini, titik baru, yang menjadi sebuah pijakan untuk melangit lagi.
“Namun, melangit yang dimaksud bukan berarti melupakan, namun tetap membumi, mengingat dan menghargai setiap perjuangan yang telah dilakukan oleh para pejuang, para pendiri, serta para pemimpin Sulawesi Utara sebelumnya. Dedikasi, loyalitas, dan komitmen mereka adalah fondasi yang kokoh bagi keberlanjutan pembangunan daerah saat ini,” kata Gubernur Yulius.
Capaian pembangunan selama ini patut disyukuri dan banggakan. Di awal kepemimpinan ada beberapa indikator makro yang menunjukkan tren positif:
1 Pertumbuhan Ekonomi: Pada Semester I / Triwulan II 2025, ekonomi Sulawesi Utara tercatat tertinggi dibandingkan wilayah lain, mencapai 5,83% dan secara year on year bertumbuh positif 5,64%.
Ini didukung oleh investasi yang meningkat pesat, mencapai Rp 5,4 Triliun di semester yang sama. Kita sangat optimis, dengan semangat gotong royong dan
optimalisasi potensi yang ada, kita akan mencapai target pertumbuhan hingga 7% di akhir tahun ini.
2. Angka Kemiskinan: Tren angka kemiskinan kita terus menurun dan selalu berada di bawah rata-rata nasional. Di awal tahun 2025, persentase penduduk miskin kita berada di angka 6,71%, jauh di bawah angka nasional 8,47%.
3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT): Angka pengangguran kita juga menunjukkan tren penurunan, meskipun masih di atas rata-rata nasional,
yaitu 6,03% berbanding nasional 4,76%. Peningkatan investasi dan pengembangan sumber daya alam akan menjadi kunci untuk terus menekan angka ini.
4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Sulut terus meningkat dan konsisten berada di atas rata-rata nasional, yaitu 75,68 berbanding 74,20. Ini menunjukkan peningkatan kualitas hidup masyarakat kita.
5. Gini Ratio: Angka Gini Ratio kita di tahun 2024 mencapai 0,347, jauh di bawah nasional 0,388. Ini mengindikasikan bahwa kesenjangan pendapatan di Sulawesi Utara termasuk dalam kategori sedang dan terkendali.
6. Inflasi: Berkat kerja keras Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), kita mampu mengendalikan inflasi year on year di Bulan Juli 2025 sebesar 2,37%. Ini adalah bukti nyata sinergi kita dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Dengan segala progress capaian yang ada disampaikan Gubernur Yulius, kita tidak boleh berpuas diri, mengingat tantangan ke depan masih besar. Karena itu, bersama Wakil Gubernur Bapak Victor Mailangkay, dan jajaran Pemerintah Provinsi, kami bertekad dalam satu visi strategis, yaitu “Menuju Sulawesi Utara Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan”.
Visi ini adalah cerminan dari komitmen untuk melanjutkan dan memperkuat fondasi pembangunan yang telah ada, sambil terus menjaga keselarasan dengan kebijakan pemerintah pusat, yaitu RPJMN (Asta Cita) oleh Bapak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.
Visi tersebut dijabarkan dalam 8 misi yang setiap misinya didukung oleh tujuan, sasaran, dan arah kebijakan yang spesifik:
1. Mencegah dan memberantas KKN serta Narkoba, untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan masyarakat yang sehat.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, melalui program-program pendidikan, kesehatan, dan jaring pengaman sosial.
3. Membangun perekonomian daerah, dengan mengoptimalkan sektor-sektor unggulan.
4. Memperkuat daya saing daerah dan internasional, melalui pengembangan kawasan ekonomi khusus dan logistics hub.
5. Meningkatkan ketahanan pangan, energi, dan air yang merata dan berkelanjutan.
6. Memperbaiki tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, nyaman dengan melestarikan nilai-nilai budaya yang berkearifan lokal.
7. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik.
8. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan.
Visi dan Misi ini pun dijabarkan dalam
17 Program Unggulan dan 45 Kegiatan Pokok, serta diuraikan dengan pendekatan pembangunan bertahap dari tahun 2026 sampai 2030. Program-program unggulan ini diantaranya mencakup:
• Pendidikan dasar 13 tahun, yang mencakup 1 tahun pendidikan prasekolah dan 12 tahun pendidikan dasar dan menengah.
• Pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG), pendidikan vokasi, sains, teknologi, digitalisasi, serta penguatan layanan kesehatan dasar.
• Peningkatan agro-produksi, agro-industri, dan agro-marketing serta peningkatan infrastruktur perikanan.
• Optimalisasi pembangunan desa dan pemberdayaan UMKM.
• Pengembangan pariwisata cerdas (smart tourism).
• Peningkatan kinerja KEK dan pengembangan Logistics Hub.
• Pembangunan Bandara Lembeh, Jembatan Bitung-Lembeh, Jalan Tol Manado-Amurang-Kaiya, ART Malalayang-Bandara Sam Ratulangi, Jalan Layang Transmart Kairagi, Pengembangan Sistem Drainase Kota Resilien.
Serta dan proyek infrastruktur krusial dan strategis lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan meningkatkan aktivitas ekonomi daerah. (adv)