Diklat BCKS di Sulawesi Utara, 71 Guru Diharapkan Jadi Pemimpin Sekolah Berkompeten dan Berintegritas

Arianto Batara. (ist)

NPM, Manado – Sebanyak 71 guru dari berbagai jenjang pendidikan di Provinsi Sulawesi Utara telah berhasil menyelesaikan Diklat In-Service Learning Program untuk Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS).

Program pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ini bertujuan untuk mempersiapkan calon kepala sekolah yang berkualitas, kompeten, dan berintegritas.

Pelatihan yang berlangsung selama sepuluh hari, dari 15 hingga 24 September 2025, bertempat di Hotel Ibis Manado City Center Boulevard, diikuti oleh peserta dari berbagai satuan pendidikan, seperti SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB yang telah lulus seleksi BCKS sejak Juni 2025.

Seluruh biaya pelatihan ini sepenuhnya didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Program BCKS dirancang untuk mempersiapkan guru-guru yang berminat untuk menjadi kepala sekolah dengan standar nasional.

Tidak hanya mengajarkan manajemen pendidikan, program ini juga berfokus pada pengembangan kompetensi kepemimpinan, integritas, dan kemampuan beradaptasi yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah.

Kepala BGTK Provinsi Sulawesi Utara, Arianto Batara SP MPd menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal untuk menciptakan pemimpin pendidikan yang transformatif.

“Pelatihan ini bukan sekadar pelatihan biasa. Kami ingin para peserta memiliki pola pikir yang berkembang (growth mindset) dan berkesadaran penuh (mindfulness), serta dibekali dengan pengalaman langsung melalui kegiatan shadowing di sekolah mentor,” ungkap Arianto dalam sambutannya saat menutup Diklat In-Service Learning Program untuk Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS), Rabu (24/09/2025).

Selain penguatan kemampuan kepemimpinan dan manajerial, pelatihan ini juga menekankan pentingnya pengembangan karakter.

Para peserta dilatih untuk menerapkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang bertujuan membentuk siswa dan tenaga pendidik yang memiliki karakter kuat.

Hal ini sejalan dengan upaya menciptakan lingkungan sekolah yang tidak hanya berfokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai positif.

Arianto Batara juga memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya kepemimpinan yang berintegritas.

Ia menyampaikan seorang pemimpin yang berintegritas harus siap menempuh perjalanan yang tidak mudah.

“Kepemimpinan berintegritas itu sering kali terasa sepi, seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Namun, itulah yang membuatnya bernilai.”

Lebih lanjut, Arianto mengutip pidato Asta Cita ke-4 Presiden dan Wakil Presiden RI yang menekankan pentingnya pengembangan SDM unggul, termasuk di bidang pendidikan.

“Untuk mencapainya, kita harus memulai langkah kita dengan komitmen yang nyata. Jangan hanya merindukan SDM unggul tanpa melakukan perubahan. Banyak cerita dan harapan yang sudah Bapak/Ibu sampaikan, semoga ini menjadi komitmen bersama untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik,” tuturnya.

Pelatihan BCKS ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Sulawesi Utara.

Dia berharap agar hasil dari program ini dapat diimplementasikan secara maksimal oleh pemerintah daerah, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) No. 7 Tahun 2025.

“Penentu utama kualitas pendidikan adalah guru. Dengan komitmen semua pihak, saya yakin peserta BCKS ini akan menjadi pemimpin sekolah yang kompeten, adaptif, dan berdaya saing untuk membawa perubahan positif di sekolah mereka masing-masing,” ujar Arianto.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta dedikasi para peserta, diharapkan program ini dapat berkontribusi nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Sulawesi Utara. (dio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *