Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti Tekanan Profesional, Budaya Kerja Inovatif, dan Komitmen Pelayanan Publik yang Prima

Menteri Dikdasmen Prof Dr Abdul dan Gubernur Sulut Yulius Selvanus saat membuka Rakor UPT Paud Dikdasmen Kemendikdasmen di Hotel Grand Kawanua Manado. (Ferional/NPM).

NPM, Manado – Aparatur Sipil Negara (ASN) pendidikan memiliki peran penting dalam memastikan layanan pendidikan bermutu hadir hingga pelosok negeri Indonesia.

Untuk itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti MEd memberikan pembinaan kepada pegawai UPT Kemendikdasmen se-Sulut.

Ia penekanan pada profesionalisme, budaya kerja inovatif, dan komitmen pelayanan publik yang prima.

Dalam arahannya Mendikdasmen menekankan pentingnya profesionalisme, inovasi, dan kolaborasi lintas unit.

Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan kebijakan, tetapi juga oleh budaya kerja ASN yang responsif, akuntabel, melayani, aktif, dan harmonis (RAMAH), Kamis (25/9).

“Kemitraan antara pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten/kota adalah kunci keberhasilan kita dalam membangun generasi emas Indonesia,” ucap Abdul Mu’ti.

“Karena itu, mari kita bangun budaya kerja yang profesional, inovatif, dan melayani agar pendidikan bermutu benar-benar dirasakan oleh semua anak bangsa, di mana pun mereka berada,” ucap Abdul Mu’ti lagi.

Ia menambahkan, Pendidikan bermutu untuk semua bukan hanya slogan, melainkan tanggung jawab kita bersama.

Anak-anak di daerah terpencil, pulau terluar, dan wilayah 3T harus mendapat layanan yang sama dengan anak-anak di kota besar.

“Saya mengajak seluruh ASN pendidikan bekerja dengan hati, melayani sepenuh hati, dan menjadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk berinovasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menyampaikan tiga program prioritas pendidikan yang menjadi arahan Presiden, yaitu revitalisasi satuan pendidikan, digitalisasi sekolah, serta program makan bergizi gratis bagi peserta didik.

Selain itu, pemerintah juga memperluas akses PPG dan beasiswa guru untuk memastikan 93% guru tersertifikasi pada tahun 2027.

Pada kesempatan yang sama, Wagub Sulut, Dr J. Victor Mailangkay menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini di Kota Manado.

“Atas nama Gubernur dan masyarakat Sulut, kami menyampaikan terima kasih karena Sulut dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan nasional ini,”

“Semoga selain mengikuti kegiatan resmi, para peserta juga dapat menikmati wisata budaya, alam, dan keramahtamahan masyarakat kami,” ucapnya lagi.

“Sulut dikenal sebagai daerah yang rukun dan toleran, semoga kegiatan ini semakin memperkokoh toleransi serta mempercepat peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah,” tambahnya.

Wagub juga menegaskan kesiapan daerah mendukung kebijakan pusat.

Pemprov Sulut siap bersinergi dengan pemerintah pusat untuk menyukseskan program revitalisasi sekolah, digitalisasi pendidikan, dan makan bergizi gratis.

Ia tambahkan, dukungan ini penting agar manfaat program benar-benar dirasakan oleh masyarakat, khususnya anak-anak di daerah kami yang menjadi generasi penerus bangsa.

Dengan sinergi pemerintah pusat dan daerah, kegiatan ini diharapkan memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan merata bagi seluruh anak Indonesia.

Sementara itu Kepala BPMP Sulut Febry H J Dien ST MInf Tech (Man) kepada Jurnalis Sumikolah Sulut diruang kerjanya mengatakan, pelaksanaan Rakor UPT PAUD Dikdasmen 25 sampai 27 September berjalan sukses, Rabu (1/10/2025).

Rakor ini dihadiri Mendikdasmen, Gubernur Sulut Yulius Selvanus dan 200 lebih Kepala BPMP dan BGTK dan Balai Bahasa serta Dinas Pendidikan Provinsi Sulut dan Kabupaten/Kota.

Menurut Febry Dien, dalam Rakor telah dibahas program prioritas Revitalisasi sekolah Digitalisasi dan Kesejahtraan dan Kompetensi Guru serta Tes Kemampuan Akademik (TKA) Siswa SMA dan SMK yang natas pendaftaran 5 Oktober.

Ia mengatakan, untuk program Revitalisasi 249 sekolah PAUD, SD, SMP dan SMA serta SMK dan SLB di Sulut sudah ada sekitar 194 Sekolah sudah cair dana 70 persen.

Dana revitalisasi di Sulut sekitar Rp 225 miliar.

Febry mengatakan program ini harus diawasi ketat agar cepat selesai dan tidak korupsi.

Rakor juga membahas program Digitalisasi pemberian peralatan Smartform ke 3.564 titik lokasi sekolah.

Program ini untuk membantu kelancaran proses belajar.

Untuk kompetensi guru dan kesejahtraan juga menjadi prioritas untuk diperhatikan.

Untuk TKA di Sulut sudah sekitar 50 persen siswa yang mendaftar dan batas waktu pada 5 Oktober 2025. Dan pelaksanaan 1-9 November 2025.

TKA harus kita ikuti semua karena penting untuk menguji kemampuan siswa. Terkait program MBG Febry mengatakan, Kemedikdasmen yakni sekolah yaitu siswa itu sebagai penerima saja.

Namun kami bantu awasi. Mengenai suksesnya Rakor di Sulut itu karena dukungan semua pihak. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *