NPM, Manado – Peningkatan kualitas pendidikan di Universitas Samratulangi (Unsrat) kian diakui dunia dan menasional.
Pengukuhan delapan orang Guru Besar Unsrat, tanpa terasa sudah 2 pekan lebih berlalu.
Ironinya, ada beberapa hal menarik yang perlu disoroti terkait Orasi Guru Besar yang disampaikan oleh Prof Ir Isri Ronald Mangangka MEng PhD yang mengangkat topik tentang Bangunan Terjun Miring USBR Tipe IX dengan Stilling Basin.
Menurut Isri Ronald, Bangunan Terjun Miring (USBR) Tipe IX ini dikembangkan oleh United State Bureau of Reclamation (USBR) dan biasa disebut Baffled Chute Drop Spillway atau disingkat Baffled Chute.
“Topik kami ini merupakan Pengalaman nyata beliau (Real World), dimana bangunan ini telah dikonstruksi pada Proyek Pengalihan Alur Sungai Araren yang berlokasi di areal tambang emas Tokatindung, di perbatasan Kecamatan Likupang Timur dan Kecamatan Ranowulu yang dikelola oleh PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya.” tukasnya.
Lebih jauh, katanya, hal menarik lagi, meskipun konstruksi ini telah digunakan secara global di berbagai negara di dunia, Baffled Chute pada proyek ini merupakan satu-satunya yang dikonstruksi di Indonesia.
“Bangunan ini direncanakan tahan terhadap banjir bencana 100 tahun (Q100) Sungai Araren dimana dia dikonstruksi, yaitu banjir dengan debit satuan sebesar 7,45 m3/det/m. Apalagi debit satuan ini melampaui standar desain yang diberikan oleh (USBR) yang hanya 5,6 m3/det/m,” tukasnya.
Oleh karena itu, diapun memodifikasi bangunan ini dengan menambahkan “Stilling Basin” pada bagian hilirnya.
“Hasilnya sungguh luar biasa, dimana bangunan ini telah teruji tahan terhadap banjir yang bahkan jauh melebihi banjir kala ulang 100 tahun,” ungkapnya.
Lelaki familiar ini mengatakan, pada tanggal 6 hingga 7 April 2024, telah terjadi banjir besar di lokasi proyek ini.
Stasiun hujan di lokasi proyek telah merekam bahwa pada tanggal 6 April 2024 terjadi hujan yang sangat lebat sebesar 368,80 mm, bahkan jauh melampaui dan hampir 2 kali lipat dari hujan rencana 100 tahun yang hanya sebesar 223.57 mm.
“Hal yang sungguh membanggakan adalah bahwa dokumentasi yang diambil setelah banjir tersebut berakhir menunjukkan bahwa kondisi bagian hilir Baffled Chute tetap stabil dan dalam kondisi yang sangat baik, dan tetap berdiri kokoh,” tuturnya.
Diapun menambahkan kegiatan ini sangat dimungkinkan karena adanya tambahan konstruksi di luar standar desain yaitu stilling basin.
Sehingga dapat simpulkan bahwa performance Bangunan Terjun Miring (USBR Tipe IX Baffled Chute) yang dimodifikasi dengan stilling basin itu sangatlah baik,” pungkasnya.
(Rogam)