NPM, Manado – Delapan Kepala SMK Negeri dari 194 SMK Negeri di Sulawesi Utara yang berani menyampaikan rencana program menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), mendapat apresiasi dan didukung.
“Saya mengapresiasi dan mendukung delapan Kepala Sekolah yang berani menyampaikan rencana program menjadi Badan Layanan Umum Daerah,” tegas Kabid SMK Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut, Vecky Pangkerego kepada media ini diruang Tumbelaka Kantor Gubernur, Rabu (15/10/25) malam.
“Meskipun secara umum program dan materi yang disampaikan masih harus ada perbaikan,” tambahnya.
Hal tersebut juga terungkap dalam acara penyampaian rencana pembentukan BLUD di delapan SMK Negeri.
Acara yang dipandu Staf Biro Ekonomi dihadiri Kabid SMK Dikda Sulut Vecky Pangkerego dan delapan penguji.
Penguji tersebut yaitu, Dr Alfa Tumbuan, Dr Jemmy Sondakh, serta dari Bappeda, Biro Ekonomi, Inspektorat, Biro Hukum, Biro Ortal, dan Badan Keuangan.
Dalam acara tersebut delapan Kepsek SMK menyampaikan rencana tentang BLUD secara bergantian.
Kepala Sekolah tersebut tersebut yaitu:
– Kepala SMK Negeri 6 Manado Altje Salele
– Kepala SMK Negeri 1 Ratahan Mitra Anna Powa
– Kepsek SMK Negeri 1 Tondano Minahasa Maxy Tulung
– Kepala SMK 2 Tondano, Maria
– Kepala SMK Negeri 1 Langowan Hartini Ngadiorejo
– Kepala SMK Pembangunan Pertanian Kalasey Minahasa, Hernie Onibala
– Kepala SMK Negeri 1 Airmadidi Minut, Deivi Greis Matindas
– Wakil Kepala Sekolah SMK 1 Tompaso Baru Minsel, Mangundap.
Menurut para penguji, penyampaian dari delapan Kepala dan Wakil sekolah, ini baik dan kami berikan apresiasi yang besar karena ada keberanian untuk membuat perencanaan menjadi BLUD.
”Ini baik dan kita dukung keberanian ke 8 Kepala Sekolah tersebut,” ucap Dr Alfa Tumbuan dan Dr Jemmy Sondakh.
“Memang belum 100 persen sempurna materi yang disampaikan. Belum lengkap banyak yang harus diperbaiki kedepan hingga menjadi BLUD,” ungkap mereka.
Alfa Tumbuan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsrat Manado mengatakan, membuat BLUD itu memang prosedurnya banyak dan baik bila sudah ada.
“Kita juga berharap delapan Kepala Sekolah tersebut kedepan untuk menyiapkan materi dengan baik,” tambah Tumbuan.
Menurut Jemmy Sondakh semua Kepala Sekolah itu sarjana jadi pasti sudah tahu cara membuat materi yang baik.
Tim penguji berharap kedelapan Kepala Sekolah tersebut ikut aturan yang ada untuk membuat BLUD.
Dalam penyampaian para Kepala Sekolah, mereka menyampaikan rencana membuat BLUD.
”Kami siap menjadi BLUD kedepan,” ucap Kepala SMK Negeri 6 Manado Altje Salele.
Menurutnya disekolahnya, ada beberapa produk yang sudah dijual selama ini.
Hal yang lain juga dikatakan Kepsek SMK Negeri 1 Tondano Maxi Tulung.
“Sekolahnya sudah siap menjadi BLUD,” tegas Kepsek Maxi Tulung.
Sementara Kepsek SMK Negeri 1 Ratahan Anna Powa mengatakan, dengan delapan program keahlihan siap menjadi BLUD.
Begitu juga Kepala SMK Negeri 1 Langowan Hartini Ngadiorejo. Mereka siap untuk menjadi BLUD.
Bahkan untuk SMK Negeri 1 Airmadidi, menurut Kepsek Matindas sudah ada produk hasil karya siswa yang dijual.
Di SMK Pembangunan Pertanian Kalasey, Kepsek Herni Onibala mengatakan, sudah ada produk yang dijual selama ini.
Untuk SMK Negeri 1 Tompaso Baru, menurut Wakil Kepsek Pak, Mangundap sekolahnya siap menjadi BLUD.
Semua 8 Kepsek optimis bisa menjadi BLUD karena kita juga sudah studi banding di Jawa Barat dan Jawa Timur. Ada sejumlah SMK yang sukses buat BLUD. (fer)