Ribuan Santri Hadiri Peringatan Hari Santri di MAN Model Manado

Peringatan Hari Santri yang dihadiri ribuan santri. Foto istimewa

NPM, Manado – Kepala Kantor Kementerian Agama Sulawesi Utara Dr Drs KH Ulyas Taha menyatakan, santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman.

“Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, menjadi pembawa nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai, adil dan berkeadaban,” kata Ulyas Taha saat membacakan sambutan Menteri Agama dalam upara puncak Hari Santri Nasional ke 10, Rabu 23 November 2025 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Manado.

Dikatakan, Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia.

Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning belaka tetapi juga harus menguasai teknologi, sains dan bahasa dunia.

Menurut Menteri, dunia digital juga harus menjadi leading dakwah baru para santri.

Kepada seluruh santri di tanah air, Menteri berpesan untuk menjadi santri berilmu, berakhlak dan berdaya.

Rawatlah tradisi pasantren, tetapi peluklah inovasi zaman, bawalah pasantren ke ruang publik, ke dunia kerja ke ranah internasional.

Tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi dan bukan hanya sekedar menjadi penonton.

Lanjutnya, barang siapa menanam ilmu, maka dia telah menanam masa depan. Makanya tanamlah ilmu dengan sungguh.

Jagalah ahlak hormati guru, para Kiyai dan jangan lupa cintailah tanah air. Karena dari tangan para santrilah, masa depan Indonesia akan ditulis.

“Teruslah berjuang bersama untuk mengawal Indonesia yang merdeka ini menuju peradaban dunia yang damai dan berkeadaban,” pintanya.

Dalam kesempatan itu Ulyas Taha berharap kepala madrasah senantiasa memperhatikan keberadaan gedung sekolah demi keselamatan anak-anak didik.

Peringatan Hari Santri ke 10 kali ini dimeriahkan tarian para santri cilik, marcingband MTS Negeri serta paduan suara MAN Model Manado.

Turut hadir Rois PWNU Sulut KH Sya’ban Mauludin, Kabid Pendis Ahmad Sholeh, jajaran PWNU Sulut, Badan Otonom, Lembaga serta ribuan santri. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *