JKSN Sulawesi Utara Dilantik, Berikut Harapan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim

Pelantikan JKSN Sulawesi Utara. Nampak Ketua JKSN Sulut Rikson Hasanati memberikan sambutan. Foto Rudi Loho

NPM, Manado – Pengurus Wilayah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Sulawesi Utara resmi dilantik.

Pelantikan berlangsung di Pondok Pesantren As-Syafiq Nurul Hidayah, Sea 1, Jumat (7/11).

Ketua Umum JKSN  Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim dan Sekjen JKSN H Muhammad Gofirin hadir langsung pada pelantikan ini.

Ketua JKSN Sulawesi Utara Rikson Hasanati berterima kasih atas pelantikan yang dihadiri langsung ketua umum.

“Saya berterimakasih karena pelantikan ini langsung dihadiri jajaran pimpinan pusat,” kata Rikson Hasanati.

Rikson mengatakan, siap menjalankan amanah dan memastikan JKSN menjadi wasilah untuk membangun jaringan santri di Sulawesi Utara.

Rikson berharap organisasi ini harus menjadi cerminan pembangunan ahlul sunah wal jamaah dengan fokus pendidikan pesantren.

Ia memastikan JKSN akan bersinergi dengan pemerintah dan semua elemen masyarakat.

“Kami akan membawa JKSN semakin maju di Sulut termasuk membangun santri berkualitas,” kata pimpinan Pondok pesantren As-Syafiq Nurul Hidayah Sea 1 ini.

Kepala Kantor Kemenag Sulawesi Utara Ulyas Taha berharap, JKSN bisa membangun jejaring dengan semua kiai di Sulut.

“JKSN Sulawesi harus langsung action dalam pembangunan pondok pesantren di Sulut,” katanya.

Ulyas memastikan adanya bantuan untuk untuk pondok pesantren dari Kementerian Agama.

“Salah satunya dengan pengadaan fasilitas untuk pesantren,” ujarnya.

Sementara Ketum JKSN Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim menyentil soal sejarah keberadaan pesantren di Indonesia.

Menurutnya, pondok pesantren memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia.

“Kemerdekaan negara ini tak lepas dari peran pondok pesantren,” ujar KH Asep.

Lanjut Kiai Asep, JKSN harus bertransformasi agar cita-cita kebangkitan pondok pesantren bisa terwujud.

Karenanya, harus ada kesadaran besar dalam melakukan perubahan dari Indonesia merdeka menjadi terwujudnya cita-cita luhur kemerdekaan yaitu menjadikan Indonesia maju, adil dan makmur.

“Pesantren harus mampu menjadikan santri yang memiliki kapasitas dan kualitas terbaik,” terangnya. (rud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *