NPM, Manado – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Manado, Peter Karl Bart Assa menyatakan pergantian dua kepala sekolah definitif dengan Pelaksana Tugas (Plt) dilakukan karena adanya catatan kinerja dan masalah disiplin.
Menurut Assa, jabatan kepala sekolah bukan jabatan struktural, melainkan penugasan. Oleh karena itu, status “definitif” sangat bergantung pada kinerja dan disiplin kepala sekolah.
“Ada pertimbangan-pertimbangan hingga akhirnya dilakukan pergantian,” ujarnya saat dihubungi media newposkomanado.id, Senin (17/11/2025).
Ia menambahkan bahwa beberapa kepala sekolah lain belum diganti karena diangkat sebelum ia menjabat sebagai Kadis Pendidikan. Saat ini, pihaknya tengah menjalankan proses seleksi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) untuk kepala sekolah.
“Kalau kami ganti sekarang, percuma, karena hanya akan diganti oleh Plt dalam waktu yang sangat singkat,” jelas Assa.
Lanjutnya, penggantian tidak bisa dihindari apabila terdapat catatan kinerja atau disiplin yang bermasalah.
“Itu sifatnya privasi, jadi kami tidak bisa ungkap detail masalahnya,” tegasnya.
Secara spesifik, Assa menyebut bahwa Kepala SMPN 10 Manado dan Kepala SDN 44 Manado digantikan karena masalah disiplin.
“Mereka diganti karena bermasalah dari sisi disiplin, dan kami tidak bisa menjelaskan detailnya,” ujarnya.
Terkait pengangkatan Plt kepala sekolah, Assa menjelaskan bahwa beberapa di antaranya dipilih karena pejabat definitifnya sudah pensiun. Karena dia baru menjabat sebagai Kadis,
ia merasa belum tepat melakukan penggantian besar-besaran sebelum proses seleksi selesai.
“Saat ini kami sedang melakukan proses seleksi kepala sekolah, jadi seleksi harus selesai dulu sebelum ada pergantian resmi,” katanya.
Assa juga menyebut bahwa pergantian mendadak bisa jadi kurang efektif dalam jangka pendek.
“Saya pikir mubazir kalau kami ganti sekarang, karena hanya dalam satu bulan jabatan itu bisa kembali berganti,” tambahnya. (dio)
