STISIP Merdeka Manado Gelar Ujian Skripsi, 7 Mahasiswa Lulus Sangat Memuaskan

NPM, Manado – Gerak cepat serta upaya keras demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia termasuk Provinsi Sulawesi Utara tepatnya di Kota Manado, getol dilakukan oleh Civitas Akademik STISIP Merdeka Manado.

Buktinya, sekira pukul 09.00 Wita sebanyak tujuh mahasiswa berhasil menyelesaikan Ujian Skripsi yang dilaksanakan, Selasa (16/11/2025).

Ikut dalam perhelatan Ujian Skripsi selaku team penguji yakni, Dr Alvin Pandaleke MSi, Ferry Jones Sangian SSos, Map, Dr Grace Dengah MSi, Dr Melky Imka Kumaat MSi, Drs Boy Frans MSi, dan Harsono Muhammad SSos.

Sekira pukul 09.00 Wita, Ujian Skripsi dimulai dibuka dengan doa serta sambutan ketua STISIP Merdeka Manado Drs Ewald Frederik MSi.

Kemudian satu persatu mahasiswa diundang kedepan untuk mempresentasikan hasil Ujian Skripsi yang mereka buat selama sebulan berdasarkan dengan lokus di masing masing wilayah penelitian para mahasiswa tersebut.

Alhasil sekira, pukul 13.00 Wita, Ujian Skripsipun berakhir dan pada saat Yudisium dilaksanakan semua Mahasiswa dinyatakan lulus sangat memuaskan.

Menurut Ketua (STISIP) Merdeka Manado Drs Ewald Frederik MSi kehadiran Kampus dan Mahasiswa di tengah masyarakat harus mampu memberi dampak positif serta  manfaat nyata bukan hanya sebatas seremoni belaka.

“Kehadiran kita didalam pelaksanaan Ujian Skripsi ini bukan hanya kegiatan seremoni semata akan tetapi para mahasiswa STISIP Merdeka Manado nantinya akan dapat menerapkan ilmu yang sekian lama dipelajari di kampus sehingga nantinya dapat membantu masyarakat sesuai dengan disiplin ilmu yang diperoleh,” ungkap Ewald Frederik.

Selain itu, katanya, semua skripsi mahasiswa pasti ada catatan catatan perobahan yang harus dibuat sebelum dijilid dan memiliki aturan serta keseragaman dengan adanya tanda tangan dari dosen penguji dan pembimbing.

“Sebelum dijilid dikonsultasikan  dulu dengan dosen pembimbing dan penguji,” tukasnya

Lebih jauh, kata Frederik, kegiatan ini bukan hanya formalitas belaka sebab dalam Ujian Skripsi ada kegiatan yaitu, saling memberi ilmu pengetahuan dan masukan dari para Mahasiswa.

Para dosen dan team penguji bertanggung jawab membentuk karakter mahasiswa.

“Tugas kita adalah membentuk karakter mahasiswa,” tuturnya.

Selain itu, katanya, tidak membutuhkan sarjana yang pintar. Sebab yang kita butuh  adalah sarjana yang memiliki karakter tidak kurangajar, pemalas dan remeh.

Tapi dibutuhkan adalah mereka yang suka saling hormat menghormati.

“Jangan sampai keluar dari STISIP Merdeka Manado so nemau ba togor pa dosen. Dan janganlah dinilai dengan materi  sebab saudara juga hadir tidak kami ukur dengan materi,” pungkas mantan anggota DPRD Fraksi TNI Polri ini sumringah.

Sementara itu sejumlah mahasiswa yang selesai menjalani Ujian Skripsi seperti , Karim Wagiu, NIM 22012319, Elsah Ganap, NIM 21012226, Nabilah Berlianti Runtuwene, NIM 22012312, Jeremy Miracke Legoh, NIM 22012304, Ronald Gampu Gampu, NIM 19011990, Ilmawaty Ayumelia Polutu, NIM 21012264, Yunike Mahipe, NIM 21012218,

Kemudian Prastika Andiani Sihure, NIM 21012259, memberikan apresiasi atas kepedulian serta Komitment dari (STISIP) Merdeka Manado yang sangat peduli dengan peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Sulawesi Utara.

“Kami bersyukur kepada TUHAN karena bisa menyelesaikan studi SI Sosiologi. Dan kedepan kami akan terus memberikan yang terbaik bagi civitas akademik STISIP Merdeka Manado,” pungkas Karim Wagiu.

(Rogam)

Editor: Rudi Loho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *