Manajemen Kai Meya Minta Maaf, Kuasa Hukum Sebut Perkelahian Bukan Penganiayaan

BERI PENJELASAN : Kuasa Hukum Kai Meya, Erick Mingkid (kanan) bersama Manajemen dan Karyawan dalam konferensi pers, Selasa (2/1/2024).

NPM, Tomohon – Manajemen Kai Meya Kitchen and Bar memberi penjelasan terkait insiden antara karyawan dan pelanggan pada Senin (1/1/2024) dini hari.

Dimana, laki -laki inisial AJK alias Dio (19), warga Kelurahan Walian Dua, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, melapor ke Polres Tomohon karena merasa mendapat perlakuan penganiayaan, Selasa (1/1/2024).

Kepada wartawan pada Selasa (2/1/2024), Kuasa Hukum Kai Meya, Erick Mingkid SH mengatakan, opini yang beredar di media sosial bahwa terjadi penganiayaan, tidaklah seperti itu.

“Jadi telah dikonfrontir kepada karyawan yang terlibat dalam insiden Senin subuh tersebut. Dimana terjadi perkelahian antara pelanggan bernama Dio dengan karyawan dan security,” jelas Mingkid.

Mingkid menuturkan, dalam insiden ini pihak Kai Meya tidak ingin mempersalahkan atau dipersalahkan.

“Upaya mediasi pun dilakukan. Manajemen beberapa kali berusaha untuk bertemu dengan bersangkutan dan keluarganya. Namun hingga saat ini belum berhasil bertemu,” ungkapnya.

Lebih jauh dalam keterangan persnya, Mingkid menuturkan, pihak Kai Meya meminta maaf kepada seluruh pihak yang terdampak oleh insiden ini.

“Manajemen Kai Meya menegaskan tidak mentolerir tindakan kekerasan atau perilaku tidak pantas didalam lingkungan restoran kami,” jelas Kuasa Hukum ternama di Sulut ini.

Katanya, Manajemen telah melakukan investigasi dan mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan peraturan perusahaan kami.

Kami akan mengambil tindakan internal yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan kenyarmanan pelanggan di masa depan.

“Insiden ini telah ditangani oleh pihak yang berwajib dan kami menyatakan dukungan penuh terhadap proses hukum yang sedang berjalan,” beber Mingkid.

Dia memahami pentingnya kepercayaan pelanggan.

Kai Meya akan terus berupaya memperbaiki standar pelayanan dan memastikan keamanan bagi semua pelanggan.

“Kami berkomitmen untuk transparansi dan bekerja keras agar kejadian serupa tidak terulang di massa depan, serta memastikan bahwa pelanggan tetap merasa aman dan dipercayai dalam menggunakan layanan kami,” harapnya.

Sementara itu, salah satu karyawan bernama Yudis menceritakan kronologi kejadian saat malam pergantian tahun tersebut.

Menurutnya, pada 31 Desember malam, Dio bersama yang namanya Victor yang diketahui sebagai Admin Lambe Kawanua datang ke Kai Meya.

Kejadian berawal, lanjut Yudis, Dio yang dalam pengaruh alkohol sudah menganggu kenyamanan sejumlah tamu dan karyawan.

“Sehingga kita sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan melakukan tindakan pengamanan dan membawa ke bawah (parkiran,red). Saat itu terjadi perlawanan dan Dio melakukan pemukulan kepada karyawan hingga terjadi saling pukul,” jelasnya seraya menambahkan sebanyak lima orang yang melakukan pengamanan.

Meski demikian, Yudis mengakui terjadi kekeliruan dari pihaknya.

Mungkin itu berlebihan, dengan kerendahan hati memohon maaf atas dampak yang terjadi.

“Begitu pun informasi soal perampasan barang milik Dio tidak benar,” pungkasnya. (mhk)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *