NPM, Tomohon – Persoalan ketersediaan pupuk subsidi di Kota Tomohon kembali dikeluhkan oleh petani.
Pasalnya, saat musim tanam namun terkendala pupuk subsidi yang hilang di pasaran.
Permasalahan ini pun disampaikan petani kepada wakil rakyat, Ir Miky Wenur MAP.
Ketua Komisi III DPRD Kota Tomohon ini prihatin atas keluhan petani karena belum memperoleh pupuk bersubsidi.
Mereka menyampaikan langsung atau melalui postingan media sosial.
“Petani sudah sangat butuh pupuk subsidi, tetapi tidak tersedia di kios-kios. Padahal sudah masuk masa tanam,” ungkap Wenur.
Dia mendapatkan informasi bahwa tidak adanya akokasi pupuk bersubsidi di Kota Tomohon saat ini, antara lain disebabkan pihak Pemkot terlambat verifikasi dan mengajukan sesuai batas waktu yang ditentukan Kementan RI.
“Apa benar informasi ini perlu ditelusuri bersama sambil berharap Pemkot Tomohon memberikan penjelasan secara terbuka dan jujur kepada masyarakat Tomohon, terutama petani,” harap Ketua DPRD Kota Tomohon periode 2014 – 2019 ini.
Wenur yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Tomohon telah meminta kepada anggotanya di Komisi II yang membidangi perekonomian dan keuangan, termasuk bermitra kerja dengan Dinas Pertanian untuk rapat dengar pendapat (hearing, red) mengenai persoalan ini.
Saat dikonfimasi, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon, Dr Karel Lala mengatakan, sesuai hasil konsultasi dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian untuk alokasi pupuk bersubsidi di Kota Tomohon menunggu revisi Permentan Nomor 10 yang direncanakan bulan April.
“Untuk musim tanam saat ini petani diarahkan untuk menggunakan pupuk organik,” kata Lala.
Lanjut Kadis, pihak Dinas Pertanian dan Perikanan sedang melaksanakan verifikasi dan validasi data e Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) sesuai surat dari Ditjen PSP Kementerian Pertanian.
“Untuk itu diharapkan petani bersabar dan bulan April alokasi pupuk bersubsidi untuk Kota Tomohon akan terealisasi,” bebernya.
Terkait informasi keterlambat pemasukan RDKK, Lala menegaskan RDKK sudah siap namun waktu penginputan terbatas dua hari. “Saat input sudah tidak masuk sistem,” kelit Lala. (mhk)