NPM, Manado – Konferensi Wilayah ke XII Nahdlatul Ulama Sulawesi Utara resmi dibuka, Jumat (24/1) di hotel Aston Manado.
Kegiatan ini dihadiri ribuan kader NU dari 15 kabupaten kota se Sulawesi Utara.

Ketua PBNU KH Dr Ulil Abshar yang hadir pada pembukaan mengatakan, Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang didirikan para ulama.
“Oleh karena itu otoritas terbesar rujukan paling utama di dalam lingkungan organisasi kita itu adalah para ulama,” ujarnya.
Ia meminta semua kader harus memberikan penghormatan kepada para ulama. Ini karena namanya pun juga Nahdlatul Ulama.
Dijelaskan, yang dimaksudkan dengan Al Ulama di sini pertama-tama itu bukan sekedar orang yang punya ilmu.
Bukan Al ulama dalam pengertian scholar, melainkan ulama yang mengerti tentang ilmu-ilmu yang sumbernya wahyu.
Di dalam istilah imam Ghazali di dalam kitab Ihya Ulumuddin disebut dengan ilmu-ilmu agama.
“Yang sumbernya adalah wahyu sebab ilmu itu menurut tradisi kita,” ujarnya.
Sementara Ketua NU Sulut Ulyas Taha mengatakan, siapapun yang akan memimpin Nahdlatul Ulama periode 2025-2030, sangat banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan.
“Sebab Nahdlatul Ulama hadir bukan hanya untuk warga NU namun hadir untuk Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, konferensi bukan sekedar menjadi tempat untuk memilih pimpinan, tetapi yang lebih penting bagaimana bisa melahirkan konsep dan gagasan yang akan dibawa pemimpin terpilih.
“Saya berharap konferensi ini menjadi konferensi yang berkualitas, tidak hanya sekedar menjadi ajang pemilihan ketua tetapi ajang untuk melahirkan gagasan-gagasan dan ide organisasi untuk kita semua,” harapnya. (rud)