Paripurna RPJMD dan KUA PPAS, Pertumbuhan Ekonomi 2025 Diproyeksi Capai 5,62 Persen

Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen saat memimpin jalannya sidang paripurna. Foto istimewa

NPM, MANADO-DPRD Provinsi Sulawesi Utara menggelar rapat paripurna, Selasa (22/7) di ruang paripurna.

Dalam paripurna itu membahas dua agenda yaitu Ranperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029 serta penyampaian perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2025.

Rapat dipimpin Ketua DPRD Sulut  Fransiscus Andi Silangen, didampingi Wakil Ketua yakni Michaela Paruntu, Royke Anter dan Stella Runtuwene.

Dalam sambutannya, Gubernur Sulut Yulius Selvanus mengatakan, RPJMD Jadi merupakan dokumen vital yang akan menjadi panduan seluruh OPD dalam menyusun program kerja dan anggaran ke depan.

“RPJMD ini disusun untuk lima tahun mendatang dan menjadi arah kebijakan pembangunan Sulut. Target pertumbuhan ekonomi kita pada 2025 diproyeksikan mencapai 5,62 persen, dengan fokus pada sektor pertanian, kehutanan, industri dan perdagangan,” ujar Gubernur.

Ia mengungkap tren angka kemiskinan ekstrem menunjukkan penurunan yang signifikan secara nasional, di angka 0,83 persen, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulut yang kini berada pada level 75,68 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur juga menyampaikan perubahan KUA dan PPAS APBD 2025 sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden tentang efisiensi belanja negara.

“Skema awal Rp3,420 triliun kita sesuaikan menjadi Rp3,350 triliun. Efisiensi dan realokasi anggaran menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas fiskal daerah, dengan tetap memperhatikan prinsip efektivitas dan kemampuan keuangan daerah,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyoroti tragedi Kapal Barcelona.

Gubernur mengumumkan akan memberikan penghargaan kepada para nelayan yang terlibat langsung dalam proses evakuasi korban KM Barcelona yang terbakar di perairan Sulut, Minggu 20 Juli 2025.

Gubernur YSK menegaskan bahwa ketulusan dan keberanian nelayan yang bahu-membahu menyelamatkan nyawa sesama adalah wujud nyata semangat gotong royong yang menjadi jiwa bangsa.

“Hal ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat dan mengakui jasa luar biasa masyarakatnya yang telah mempertaruhkan keselamatan diri untuk menolong sesama,” kata Gubernur. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *