NPM, Manado – Balai Guru Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Sulawesi Utara melakukan koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Utara, bertempat di kantor BKD Sulut, Selasa (05/08/2025).
Pertemuan ini membahas sinergi dalam peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) pendidikan, khususnya guru dan tenaga kependidikan jenjang pendidikan menengah.
Kepala BGTK Provinsi Sulut Arianto Batara SP MPd menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan menjalin kemitraan strategis.
“Terutama dalam pengembangan kompetensi kepribadian Guru PPPK melalui pelatihan pengelolaan emosi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Arianto juga menyampaikan regulasi terbaru terkait penugasan guru sebagai kepala sekolah, yakni Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025.
Ia menjelaskan bahwa proses seleksi substansi bakal calon kepala sekolah hingga tahap penugasan akan melibatkan BKD sebagai mitra strategis dalam pengelolaan kepegawaian.
Tak hanya itu, BGTK juga memaparkan kondisi terkini terkait kebutuhan pengawas sekolah di Provinsi Sulawesi Utara pada jenjang SMA, SMK, dan SLB.
“Berdasarkan data dan regulasi yang berlaku, jumlah pengawas saat ini masih belum memenuhi standar minimal,” tambah Arianto.
Dalam pertemuan tersebut, turut dibahas adalah program prioritas Kemendikdasmen dalam peningkatan kompetensi guru, yakni penguatan kompetensi pedagogi dan profesional melalui program Pembelajaran Mendalam serta pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI).
Sementara itu, Plt Kepala BKD Provinsi Sulawesi Utara Dr Olivia Theodore MH mengapresiasi langkah proaktif BGTK dan menyambut baik terjalinnya koordinasi ini.
Ia berharap sinergi antara BGTK dan BKD dapat membawa dampak signifikan dalam upaya peningkatan kualitas SDM pendidikan di Sulawesi Utara.
“BKD sangat membutuhkan dukungan data yang akurat, termasuk data guru dan tenaga kependidikan yang telah mengikuti peningkatan kompetensi. Ini penting untuk pengambilan kebijakan kepegawaian ke depan,” ujar Olivia.
Ia menambahkan, koordinasi antara BGTK dan BKD ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam membangun ekosistem pendidikan yang unggul dan responsif terhadap perkembangan zaman,” ungkap Olivia Theodore. (dio)