Manado  

Indeks Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Sulut Terus Naik Signifikan

Femmy Suluh

NPM, Manado – Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Sulut mengalami kenaikan signifikan dalam tiga tahun terakhir ini.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Dr Femmy Suluh MSi kepada Jurnalis Sumikolah Sulut (JSS), Sabtu (16/8/25).

Kadis Femmy Suluh menjelaskan terkait kondisi pendidikan disaat HUT Kemerdekaan Ke-80 RI Minggu 17 Agustus 2025.

“Ini suatu kebangaan kita. Karena terjadi tiga tahun terakhir ini hingga tahun 2025,” ucapnya.

Ia menjelaskan, untuk membangun sektor pendidikan di Sulut kita kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan instansi lain termasuk Pers.

Kedepan kata Kadis, menyongsong Indonesia Emas 2045 nanti kita akan membuat strategi yang nantinya diarahkan pada penguatan pada pendidikan karakter.

”Ini penting menjadi perhatian,” tegas Kadis Femmy Suluh.

Kemudian yang lainnya literasi dan kompetensi abad 21.

Yakni kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif yang nantinya untuk mencetak generasi ungul yang adaptif terhadap tantangan global.

Ia menambahkan, ke depan juga akan ada peningkatan kompetensi guru serta pemerataan akses dan kualitas pendidikan.

“Pendidikan kita sudah siap menuju Indonesia Emas 2045 atau 20 tahun lagi,” ucap Kadis Femmy Suluh.

Terkait jumlah sekolah baik SMA, SMK dan SLB sekitar 446 sekolah dengan perincian:

SMA 228 terdiri dari Negeri 121 sekolah danswasta 107 sekolah.

SMK 194 sekolah terdiri dari swasta 100 sekolah dan Negeri 94 sekolah

Sementara SLB terdiri dari 42 sekolah swasta 36 dan Negeri 6.

”Jumlah sekolah ini yang juga harus kita tingkatkan kualitas” ucap Kadis Femmy Suluh.

Terkait guru-guru dan tenaga kependidikan (GTK) ada 10.832 guru.

Mereka itu berasal dari PNS, P3K, THL, Honor Sekolah, Guru Yayasan dan dari Departemen Agama.

”Semua guru-guru dan tenaga Kependidikan sangat dibutuhkan untuk memajukan kualitas pendidikan kedepan,” ungkap Kadis Femmy Suluh.

Sebelumnya pada waktu dialog dengan Jurnalis Sumikolah Sulut, 1 Agustus 2025 lalu, Kadis Femmy Suluh mengatakan, sudah ada 40an Sekolah SMA, SMK dan SLB yang akan direnovasi dan bangun baru.

Ini semua karena perhatian dari Pemerintah Pusat dan daerah akan pendidikan.

Terpisah, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulut, Febry H.J. Dien, S.T., M.Inf.Tech, mengatakan, potret pendidikan di hari Kemerdekaan RI ke-80 saat ini dari semua jenjang pendidikan dari relis tahun ini hasil asesmen 2024.

Kita memiliki tantangan untuk menaikan capaian literasi, numerasi dan kualitas pembelajaran jadi baik.

Menurut Febry Dien, angka partisipasi sekolah masih rendah perlu lakukan kajian bersama untuk mendapatkan data yang akurat lintas sektoral.

“Pendidikan adalah tangungjawab bersama. Karena itu kita berkolaborasi dengan Pemda baik Provinsi juga Kabupaten dan Kota,” ucapnya.

Kolaborasi penting dengan pemda untuk bersinegri terkait program prioritas pendidikan. Sebagai mitra, pembangunan bersama instansi lain kita harus kolaborasi terus.

Ia menambahkan, koordinasi dengan Pemda untuk mendorong partisipasi semesta dalam rangka mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

Terkait menuju Indonesia Emas 2045 dari BPMP ada program strategis yang akan dilakukan antara lain sinergitas antara program prioritas Kemendikdasmen dan Pemda melalui kemitraan.

Kemudian pendampingan kepada Pemda dan satuan pendidikan dalam menyusun program dan kegiatan berbasis data (Raport pendidikan) sebagai upaya meningkatkan hasil literasi dan numerasi.

Ia mengatakan, ada juga pendampingan pemanfaatan rumah pendidikan yang merupakan bagian dari digitalisasi pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan kepala sekolah dan guru guru mengelolah sekolah dan pembelajaran.

BPMP juga akan ada pendampingan terhadap kelompok kerja seperti MKKS, KKKS, MGMP, KKG, KKPS dan MKPS.

Serta supervisi, monitoring serta evaluasi tindak lanjut hasil pendampingan kepada Pemda dan satuan pendidikan.

“BPMP akan evaluasi berkelanjutan bersama Pemda dan satuan pendidikan untuk mengawal peningkatan mutu pendidikan di Sulut kedepan,” pungkas Febry Dien. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *