NPM, Minsel – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) Manado melaksanakan kegiatan Pengembangan Atraksi dan Tata Kelola Desa Wisata Kapitu sebagai upaya memperkuat kapasitas destinasi wisata di Minahasa Selatan.
Kegiatan ini mengusung semangat “Manengkel Solidaritas” dan menghadirkan unsur pentahelix: akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media.
Program pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan perangkat Desa Kapitu, Pokdarwis, UMKM, serta berbagai pemangku kepentingan pariwisata.
Melalui pelatihan dan pendampingan teknis, kegiatan ini menitikberatkan pada penguatan atraksi wisata, tata kelola destinasi, serta pengembangan produk ekonomi kreatif di tingkat desa.
Direktur STIEPAR Manado menyampaikan bahwa pengembangan desa wisata membutuhkan sinergi seluruh pihak.
“Pendekatan pentahelix menjadi fondasi untuk membangun desa wisata berkelanjutan. Dengan semangat Manengkel Solidaritas, seluruh unsur bekerja bersama untuk memajukan Kapitu,” ujarnya.
Selanjutnya akan dilanjutkan Kegiatan
Identifikasi dan pengembangan atraksi wisata alam, wisata bahari, bawah laut, budaya, dan aktivitas edukatif.
Selanjutnya Penguatan kelembagaan Pokdarwis serta pelatihan manajemen pelayanan wisata.
Berikut Pendampingan UMKM lokal, termasuk pengembangan produk dan branding.
Dan Dalam waktu dekat ini akan dilakukan Penyusunan awal Grand Design dan Roadmap Desa Wisata Kapitu ujar Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata itu
Kepala Desa Kapitu menyampaikan apresiasi kepada STIEPAR Manado.
“Kegiatan ini membuka wawasan dan memberikan arah jelas bagi pengembangan desa wisata. Kolaborasi menjadi modal penting bagi kemajuan Kapitu,” katanya.
Melalui program ini, Desa Kapitu diharapkan semakin siap menjadi destinasi wisata unggulan Minahasa Selatan, dengan tata kelola yang lebih profesional dan atraksi yang lebih berdaya tarik. (don)














