Bawa Pesan Gubernur, Reza Sofian: Sulut Laboratorium Kerukunan Umat Beragama

Reza Sofian. (ist)

NPM, Manado – Provinsi Sulawesi Utara menegaskan jati dirinya sebagai laboratorium kerukunan umat beragama.

Predikat yang tak sekadar slogan, melainkan realitas yang terasa dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Daerah ini telah lama menjadi contoh nasional tentang bagaimana keberagaman dapat diolah menjadi kekuatan sosial.

Mulai dari perkampungan, rumah ibadah, hingga panggung-panggung kebudayaan.

Salah satu penjaga harmoni itu adalah umat Buddha melalui organisasi Walubi Sulawesi Utara, yang belum lama ini melantik Dewan Pengurus Daerah (DPD) yang baru.

Prosesi pelantikan Swiss Bell Hotel, Manado, Minggu (16/11/2025) berlangsung sederhana.

Pelantikan ini sejalan dengan visi Sulut Lestari, sebuah konsep pembangunan yang menempatkan kerukunan sebagai fondasi utamanya.

Staf Khusus Gubernur Sulawesi Utara, Reza Sofian SH MH dalam sambutan menyampaikan pesan mendalam pada pelantikan.

“Walubi adalah mitra strategis dalam memperkuat moralitas sosial, mempererat persaudaraan lintas iman dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Katanya, peran Walubi tidak berhenti pada urusan ritual keagamaan. Ke depan, Walubi memainkan peran strategis.

“Tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga sosial, budaya dan kemanusiaan,” ungkap Reza di Swiss Bell Hotel, Manado, Minggu (16/11/2025).

Pemerintah Provinsi komitmen mendukung organisasi berbasis nilai luhur sebagai pilar pembangunan karakter masyarakat Sulut.

Pemerintah meminta pengurus yang baru untuk melaksanakan tugas dengan dedikasi dan kebijaksanaan, serta menjunjung tinggi semangat pelayanan.

Umat Buddha Sulut pun menyambut dukungan itu dengan rasa syukur.

Mereka menilai kehadiran pemerintah dalam kegiatan lintas agama seperti ini adalah langkah konkret yang memperkuat harmoni dan mencegah gesekan sosial.

Dialog antaragama, menurut mereka, adalah pagar kokoh yang menjaga masyarakat tetap inklusif dan saling menghormati.

Gubernur Yulius Selvanus juga menitipkan pesan khusus agar pengurus Walubi mampu menginspirasi generasi muda.

“Di tengah derasnya arus informasi digital, yang kerap memunculkan hoaks dan ujaran kebencian, kehadiran tokoh-tokoh moderat sangat dibutuhkan untuk memastikan Sulawesi Utara tetap menjadi tanah damai”

Walubi sendiri selama ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, termasuk bantuan bagi masyarakat kurang mampu dan pelestarian nilai-nilai budaya.

Pemerintah mengapresiasi kontribusi ini sebagai bagian dari ekosistem toleransi yang berkelanjutan.

Dengan semangat baru dari pengurus yang dilantik, Walubi diharapkan semakin kokoh sebagai garda penjaga kerukunan di provinsi maritim ini.

Sulut telah lama membuktikan bahwa perbedaan bukan alasan untuk berjarak, melainkan alasan untuk saling merangkul.

Dengan sinergi antara pemerintah dan Walubi, Sulut akan terus berdiri sebagai teladan nasional, tempat di mana harmoni bukan hanya diucapkan, tetapi benar-benar dihidupi.

“Mari terus menjaga laboratorium kerukunan ini agar tetap abadi,” tandasnya. (don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *