NPM, MANADO – Guna memperingati hari Kesakitan Pancasila 01 Oktober 2022, SMK Negeri 8 Manado melaksanakan kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa), Sabtu (01/10/2022).
Pelaksanaan Perkemahan Jumat Sabtu ini diikuti oleh siswa – siswi kelas 10 dan 11 serta Pembina Pramuka.
Kegiatan tersebut tujuan pertamanya Perjusa yaitu untuk mendapatkan bibit generasi yang berpotensi untuk dipilih menjadi Pengurus Dewan Kerja Ambalan Gugus depan 08-405 / 08-406.
Tujuan kedua yaitu mempersiapkan pelaksanaan kegiatan penerimaan tamu ambalan yang sedianya direncanakan pada akhir bulan Oktober 2022
Kegiatan Perjusa dilaksanakan sejak tanggal 30 September sampai 01 Oktober 2022 di lingkungan sekolah.
Saat tanggal 30 September malam pukul 24.00 wita dilakukan kegiatan renungan jiwa bagi seluruh siswa untuk mengenang gugurnya para pahlawan lebih khusus pahlawan revolusi sebagai akibat mempertahankan tegaknya Pancasila dan NKRI.
Beberapa materi kepramukaan disampaikan dengan nara sumber kegiatan selain dari Pembina Pramuka sekolah juga dari pelatih dan unsur Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Sulawesi Utara.
Pada tgl 01 Oktober 2022 jam 07.30 dilaksanaan kegiatan upacara bendera dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila.
Kegiatan upacara tersebut melibatkan seluruh warga sekolah yakni siswa, pendidik dan tenaga kependidikan baik ASN maupun THL kecuali kelas 12 yang sedang dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan di dunia kerja.
Dalam kegiatan upacara, kepala sekolah SMKN 8 Manado Sonny H. Seon, SPd MPd melantik 7 orang siswa yang berhasil memenuhi syarat untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum yakni Bantara.
“Hari ini kita sepakati sebagai hari Saktinya Pancasila,” ucap Seon.
Kata Seon, kesaktiannya bukan saja karena gugurnya Pahlawan Revolusi.
Lebih daripada itu, terjadinya pengkhianatan sejumlah prajurit yang telah dicekoki oleh ideologi komunis dan kemudian menjadikan beberapa petinggi TNI sebagai target untuk dilenyapkan karena dianggap akan menjadi penghalang dalam upaya kudeta yang telah direncanakan sebelumnya.
“Kesaktiannya teruji hingga kini sejauh kita bisa bersatu dalam kepelbagaian atau keberagaman. Dalam kegiatan kepramukaan ini pula sadar atau tidak kita tengah mengimplementasikan beberapa elemen dalam Kurikulum Merdeka terlebih dalam hal karakter guna mendapatkan Profil Pelajar Pancasila yang sesungguhnya yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila itu sendiri,” ujarnya.
“Kepada para siswa yang dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara, saya berharap anda akan menjadi Pioneer, Motivator dan menjadi teladan bagi teman – teman kamu,” harap dia.
“Saya terlalu yakin bahwa bila adat dan kepatuhan dalam kepramukaan diimplementasikan dalam kegiatan belajar secara normal maka dapat dipastikan tidak akan ditemukan lagi isu – isu bullying baik fisik maupun verbal, persekusi, perkelahian bahkan penikaman seperti yang marak terjadi akhir – akhir ini,” pungkas kepsek Sonny Seon.
Kegiatan diakhiri dengan menyanyikan beberapa lagu perjuangan guna menanamkan kecintaan siswa terhadap bangsa Indonesia. (fer)