Batik Keke, Batik Kenangan Ala Keke Kaunang

Koleksi kain batik Keke di Parade Kebaya Nusantara Goes to UNESCO di Malalayang Beach Walk, Manado. (foto: istimewa)

NPM, MANADO – Baju batik merupakan salah satu pakaian yang sangat lengket dengan budaya Indonesia.

Cara pembuatan Batik sendiri beragam, ada batik tulis dan batik cap. Pewarnaan Batik pun juga ada yang alami, terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan sekarang ini juga sudah ada yang berasal dari pewarna tekstil.

Di Sulawesi Utara, ada batik dengan motif tumpal kelapa dikelilingi dengan konfigurasi bahan hayati hewan dan tumbuhan asal Sulawesi Utara seperti gedi, kelapa, pohon seho dan cengkih. Hewan manguni, tarsius, ikan roa dan ikan coleacanth.

 

Batik ini di desain oleh Dr Keke Kaunang. Keke mulai mendesain batik sejak tahun 2016.

Disela kesibukan, Dr Keke sudah merancang sebanyak 30an desain batik dengan bahan kain beragam terdiri dari batik cap dan batik tulis.

“Batik desain cengkih sudah mencapai 40an kombinasi warna, yang paling banyak diminati,” kata sang Owner, Dr Keke Kaunang.

Batik Keke diambil dari nama Minahasa. “Keke” sebagai sebutan nama anak perempuan yang menjadi ciri khas di Minahasa.

Batik keke adalah batik kenangan, sehingga promosi budaya Minahasa menjadi “kenangan” dan kenangan itu adalah “batik keke”.

Keke juga merupakan nama pemilik dan kreator batik keke.

Batik Keke atau batik kenangan merupakan hasil kreasi dengan mengambil corakan yang bernuansa alam dan budaya yang merupakan ciri khas Sulawesi Utara.

Kata Dr Keke, konsep yang diangkat menjadi ide berupa tanaman khas seperti cengkeh, pala, kelapa, daun gedi, tawasen, enau, namu – namu dan lain-lain.

Juga dari hewan khas yaitu burung weris, ikan roa dan biota laut bunaken, burung manguni dan lain-lain.

“Semuanya diangkat dari hasil kekayaan hayati yang dituangkan dalam goresan lukisan batik,” jelas dia.

Karya tersebut, kata dia, dibuat seiring dengan perkembangan jaman, agar supaya nilai budaya tidak punah dengan perkembangan globalisasi.

Oleh karena itu terlintaslah untuk menggali dan melestarikan nilai hayati kekayaan dan kearifan lokal.

“Kemudian saya kembangkan dan suguhi dalam bentuk kain batik sehingga dapat mewariskannya kepada anak cucu,” terangnya.

Batik Keke, dengan keberagaman motif, warna dan modelnya banyak membuat orang kagum.

“Makanya, kita patut bangga menjadi bagian dari Indonesia yang memiliki beragam budaya yang indah,” tuturnya.

Ibu Gubernur Rita Dondokambey – Tumuntuan pun mengenakan batik Keke dalam acara Parade Kebaya Nusantara Goes to UNESCO, Rabu (02/11/2022). dalam rangkaian Festival Bunaken Tahun 2022 di Malalayang Beach Walk.

Apa sih yang membuat batik Keke mulai terkenal?

Motif Batik yang unik dan beragam menjadikan baju Batik ini menjadi sesuatu yang unik. Konsep yang diangkat menjadi ide berupa tanaman khas seperti cengkeh, pala, kelapa, daun gedi, tawasen, enau, namu – namu dan lain-lain.

Juga dari hewan khas yaitu burung weris, ikan roa dan biota laut bunaken, burung manguni dan lain-lain.

Kini, perjuangan pengrajin Batik di seluruh Indonesia termasuk Sulawesi Utara mulai membuahkan hasil dan semakin maju.

Sejak 2 Oktober 2009 lalu, Batik sudah mulai diakui dunia, Batik sudah diakui oleh UNESCO. Makanya, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Batik sebagai warisan Budaya Indonesia sudah seharusnya kita lestarikan. (*/don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *