Bitung  

Fasilitas Tidak Mendukung, RSMN Bitung Tak Terima Pasien

NPM, BITUNG – Kisruh management Rumah Sakit Manembo-Nembo (RSMN) dengan para dokter spesialis berbuntut panjang.

Buktinya, hingga saat ini, sejumlah dokter spesialis melakukan aksi protes akibat hak-hak mereka yang belum dibayarkan.

Selain itu juga mereka menuntut ketersediaan alat medis yang tidak lengkap, bahkan obat-obatan pun terbatas.

Imbasnya sejak pekan kemarin, Rumah sakit pertama di Sulut meraih Akreditas Paripurna ini tidak lagi menerima pasien yang akan melakukan pemeriksaan.

“Selain hak kami yang belum terbayarkan sejak Desember 2022, aksi ini juga kami didasari karena kurangnya fasilitas alat medis dan juga obat-obatan tidak lagi tersedia di rumah sakit ini,”tutur dr. Ferry Kalitouw, SpB, FINAC (K) turut didampingi rekan seprofesi Senin (27/2) kemarin.

Lanjut Kalitouw, pihaknya sangat terganggu dengan situasi ini dan sangat disayangkan hingga stok obat tidak tersedia.

“Sebagai dokter kami diperhadapkan dengan situasi yang sulit. Ingin melakukan tindakan medis namun tidak didukung oleh fasilitas yang ada,”ucapnya.

Mirisnya lagi kata dokter, saat akan melakukan tindakan operasi kadang tidak benang.

“Yang diutamakan adalah pertolongan pasien. Namun apa daya fasilitas kesehatan rumah sakit tidak tersedia,”ucap Kalitouw.

Dia pun membantah terkait aksi mogok yang dilakukan para dokter.

Pasalnya mereka tidak mogok dan tetap menjalankan tugas melayani pasien.

“Yang benar adalah tidak menerima pasien poliklinik yang baru. Hal itu dilakukan karena stok obat tidak tersedia. Jadi apa gunanya kami menerima pasien jika tidak ada obat yang tersedia,”jelasnya.

Para dokter yang melakukan protes juga menyebut bahwa, kadang barang atau obat yang di pesan tidak sesuai dengan permintaan.

“Seperti sarung tangan operasi yang secara kualitas tidak sesuai permintaan. Obat obatan dan kebutuhan medis jauh dari standar,

namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa, sebab semua pengadaan barang tersebut dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi,”ucap mereka para dokter.

Sementara Direktur Rumah Sakit Manembo-Nembo, dr. Chally Tirajoh saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp menjelaskan, terkait masalah yang timbul saya selaku Direktur RS Manembo Nembo sudah mengkonsultasikan masalah ini kepada pimpinan dan hari ini sudah sudah diselesaikan dengan para dokter.

“Sebagai ASN tentunya terikat dengan sumpah jabatan, berbakti pada negara, bangsa dan masyarakat. Pun, profesi dokter itu terikat sumpah jabatan untuk mengedepankan pelayanan kepada pasien diatas segalanya. Pastinya, tidak akan ada pasien yang terlantar. Sebab, pelayanan di IGD dan poli yang ada masih berjalan,” kata Tirajoh.

Lanjut dia, terkait jasa medis dan isu-isu liar yang berkembang, tidak seperti yang dibayangkan.

“Harapan terbesar, jangan sampai masalah internal dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab untuk memecah belah Keluarga Besar RSMN,” ujar dr. Chally Tirajoh.

Upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, dr. Debbie Kalalo melalui pesan WhatsApp sampai berita ini dimuat belum ada jawaban.(bry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *