NPM, BOLSEL- Dukungan terhadap Calon Legislatif DPR RI Dapil Sulut dari PDI Perjuangan nomor urut 2 Dra. Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM) terus berdatangan.
Salah satunya tokoh perempuan asal Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Dra.Hj.Hartati Maango MM.
Hartati yang merupakan akademisi menyebut sudah sepantasnya YSM kembali mengabdikan diri di Senayan. Sebab kontribusi YSM untuk wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) begitu nyata.
“Semua wilayah Sulut khususnya BMR sudah merasakan kontribusi pembangunan beliau dari pusat termasuk Bolsel sendiri,”ucap Hartati saat ditemui Minggu 21 Januari 2023.
Hartati yang merupakan Wakil Rektor III IAIM Kotamobagu menyebut ketika YSM 2017 mencalonkan diri sebagai Bupati Bolmong justru pembangunan infrastruktur di wilayah BMR itu berjalan ditempat.
“Saat beliau menjabat di DPR RI kan kita di Bolsel melihat langsung bagaimana jembatan Milangodaa itu selesai, begitu pun jalun Matali Baru menuju Torosik yang bisa diakses karena sudah bagus, ini semua kan tidak ada lagi jika beliau tidak di DPR RI,”ucap dia.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Bolsel ini juga mengatakan bahwa keputusan YSM kembali ke DPR RI adalah keputusan yang tepat.
“Sudah tepat ke DPR RI karena manfaatnya lebih besar ke BMR ketimbang hanya menjadi Bupati Bolmong saja, kalau beliau di Senayan kita yang di Bolsel juga merasakan keuntungan mulai dari ketambahan anggaran dan infrastruktur,”tutur dia.
Menurut Hartati, ia mengenal baik sosok YSM ketika masih menjadi ketua Komisi V DPR RI.
“Beliau sangat mudah membantu kita jika ada program yang akan diusulkan untuk daerah, beliau pasti pasang badan memperjuangkan,”ucap dia.
Ia meminta kepada masyarakat Bolsel untuk mendukung YSM kembali ke DPR RI.
“Banyak kinerja beliau yang masyarakat rasakan di Bolsel, untuk itu mari kita sama-sama mendukung agar YSM kembali ke DPR RI,”jelas Hartati.
Sebelumnya dalam kesempatan beberapa kampanye dialogis YSM pun memberikan sedikit gambaran rekam jejaknya selama di DPR RI. Pada tahun 2010, anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan di balai hanya Rp250 miliar.
“Beberapa upaya yang kita lakukan waktu itu bersama pak Olly Dondokambey. Dan pada APBN-Perubahan 2010 naik menjadi Rp700 miliar,” ungkapnya.
Tidak berhenti di situ, pada 2011, anggaran berhasil ditingkatkan menjadi 1,3 triliun untuk pembangunan jalan nasional. Lanjut YSM, pada APBN-P 2011, mereka berhasil mendorongnya lagi hingga mencapai Rp2 triliun. “Beberapa kucuran anggaran termasuk pembangunan RSUD Kota Kotamobagu dan jalan nasional Matali-Modisi adalah bagian dari jerih payah kita para anggota DPR RI Dapil Sulut selama duduk di sana.”
Dengan keyakinan dan kepercayaan yang diberikan akan memberikan manfaat yang lebih besar, YSM menyatakan kesiapannya untuk kembali berkiprah di tingkat nasional. Sebuah langkah yang diharapkan dapat membawa dampak positif lebih luas bagi masyarakat Sulawesi Utara.***
