BMR  

Sahabat RMT Bagikan Bibit Pertanian kepada kelompok Tani di Bolmong

Dicky Syaranamual saat membagikan bibit pertanian di Dumoga, Selasa (4/06/2024). (foto ist)

NPM, Kotamobagu – Sebagai wujud nyata kepedulian mensupport aktivitas Kelompok Tani, Sahabat RMT (Rita Maya Tamuntuan) sebagai bagian elemen penyumbang ekonomi daerah di Sulawesi Utara mengambil peran dalam pelaksanaan program pemerintah.

Penganekaragaman produk pertanian unggulan/primadona lokal Sulawesi Utara digalakkan secara signifikan agar memberikan nilai tambah (added value) ekonomi keluarga petani, serta pertumbuhan ekonomi daerah Sulawesi Utara.

Sahabat RMT For Sulut One terpanggil melakukan aksi nya dengan pemberian bibit Jagung Unggul (Bisi 18) kepada kelompok Tani, Selasa (4/06/2024).

Tim sahabat RMT pun melaksanakan Temu Sahabat RMT Bolmong Induk, khusus kelompok tani dilahan Pertanian Kelompok Tani Watuleley dan Kelompok Tani Optimis
di Desa Ponompiaan, Kecamatan Dumoga
Kabupaten Bolaang Mongondow.

“Ini bentuk keseriusan Sahabat RMT membangun relasi bersama masyarakat. Ibu Ir Rita Maya Tamuntuan berlatar belakang pendidikan Ilmu Pertanian,” ungkap Dicky Syaranamual, Sekretaris Sahabat RMT yang mengkoordinir kegiatan ini.

Kata Dicky, tidak salah jika salah satu orientasi programnya adalah membangun jaringan ketahanan pangan di Sulut.

“Salah satunya melalui jagung varietas unggul,” ujar Dicky.

Demi suksesnya kegiatan ini, maka tim pakar pertanian juga akan diturunkan untuk mendampingi para Petani demi memberi arahan Penguatan produk jagung sebagai bahan baku olahan pangan fungsional.

“Tim pakar adalah beberapa dosen fak pertanian Unsrat Dr Herry Pinatik (pakar agroindustri pangan), Denny Saroinsong STP MSi, (pakar Alsintan),” terangnya.

“Terima kasih atas perhatian dan support “Sahabat RMT” yang telah mengunjungi dan memberi bantuan benih jagung,” pungkas Dicky.

Sementara, salah salah Koordinator Kelompok Tani di Desa Ponompiaan Kecamatan Dumoga, Bolmong mengapresiasi adanya perhatian serta Tim Pertanian Unsrat yang telah mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan agro industri pangan berbahan baku jagung dan penggunaan teknologi tepat guna (Alsintan).

“Perhatian ini meningkatkan hasil produksi dan olahan yang dapat menambah nilai ekonomi keluarga petani,” ungkap Lapod. (don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *