Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Unsrat Berkolaborasi dengan PT Freeport

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir Arthur Pinaria MP saling bertukar cindera mata dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas. (ist)

NPM, Manado – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) memiliki peran penting dalam menghasilkan SDM berkualitas yang siap menghadapi tantangan global.

Universitas kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara itu menggelar Leader’s Talk di Gedung Pusat Administrasi, Senin (24/02/2025).

Acara Leader’s Talk tersebut menghadirkan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas sebagai pembicara.

Rektor Unsrat yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir Arthur Pinaria MP menyampaikan, kolaborasi antara Unsrat dengan PT Freeport Indonesia penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

“Kerjasama melalui bantuan pendidikan ini dalam bentuk pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi,” ujar Pinaria.

“Jadi berlaku bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi dalam program Corporate Social Responsibility (CSR),” tambahnya.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas pun tampil sebagai pembicara. Tony mengambil tema Pertambangan Tembaga Terintegrasi Hulu Hilir untuk Indonesia Emas 2045.

Dikatakannya, PT Freeport Indonesia (PTFI) adalah perusahaan tambang tembaga terintegrasi hulu hilir yang memurnikan lumpur anoda menjadi emas batangan murni.

“PTFI merupakan perusahaan tambang tembaga terintegrasi hulu hilir terbesar di dunia,” tuturnya.

Dalam Operasionalnya, PTFI bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan, pemprosesan, dan pemasaran konsentrat tembaga, emas, dan perak.

PTFI beroperasi di dataran tinggi Tembagapura, Mimika, Papua Tengah yang mewujudkan hilirisasi tembaga dan emas.
PTFI juga mendorong Indonesia menjadi salah satu pemain utama mineral tembaga di dunia.

Kemudian mengirimkan perdana emas batangan dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) Smelter PTFI ke PT Aneka Tambang Tbk.

Bahan baku emas dari PTFI kemudian diolah oleh ANTAM di Pabrik Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia untuk menjadi produk logam mulia ANTAM.

Sejak 2018, pemerintah Indonesia telah memiliki 51,2 persen saham PTFI. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *