NPM, Manado – Kinerja positif Pegadaian Kanwil V Manado Sulawesi Utara mengawali tahun 2025 ini.
Omset Pegadaian Kanwil V Manado lebih survive. Per 11 Maret 2025, semua produk mencapai Rp 5,07 triliun. Angka ini tumbuh 61,47 persen Year on Year (YoY).
Ada beberapa indikator menunjukkan kinerja Pegadaian Kanwil V yang melingkupi Suluttenggo dan Papua.
Hal itu tercermin pada omset produk emas, gadai maupun mikro.
Pemimpin Wilayah Pegadaian V Manado, Pratikno mengatakan, dua bulan pertama tahun ini menunjukkan tren positif.
Belum genap tiga bulan tapi pihaknya membukukan omset hampir 30 persen dari raihan tahun lalu.
Sebagai pembanding, omset Pegadaian V Manado tahun 2024 sebesar Rp 19,07 triliun.
Secara portolofio, kata Pratikno, produk gadai masih dominan dengan share hingga 84 persen dari total omset.
Per 11 Maret, omset gadai Pegadaian V Manado mencapai Rp 4,63 triliun (tumbuh 65,96 persen YoY).
“Gadai emas masih dominan dengan porsi sekitar 90 persen dari total gadaian. Sejauh ini, gadai emas perhiasan masih dominan dengan sharing 95 persen. Sisanya gadai emas batangan,” kata Pratikno, Rabu (12/3/2025).
Meskipun demikian, produk emas mencatatkan pertumbuhan paling besar. Baik Tabungan Emas maupun Deposito Emas melesat 198,49 persen YoY dengan omset Rp 287,40 miliar per 11 Maret 2025.
Pratikno sebutkan produk gadai maupun emas menjadi kontributor utama tak lepas dari tren kenaikan harga emas yang signifikan, mencapai 12 persen di awal tahun ini.
Sejalan dengan itu, bisnis mikro juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 38,99 persen dengan omset Rp 155,65 miliar.
“Sektor ini agak melambat namun kami optimis bakal lebih kencang,” jelasnya lagi.
Pihaknya optimis, kinerja positif ini terus berlanjut sepanjang tahun. Apalagi ada momentum Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah di depan mata.
Seiring dengan itu, kondisi ekonomi relatif stabil setelah momentum politik Pilkada yang sudah berakhir.
“Setelah pelantikan gubernur, bupati dan wali kota, suasana lebih kondusif sehingga ada akselerasi, masyarakat bisa lebih agresif dalam kegiatan ekonomi,” jelas Pratikno. (don)