Newposkomanado- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Merdeka Manado mengelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk, Modal Sosial dan Peran Masyarakat dalam Pelestarian Mangrove di Kelurahan Kasawari, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Selasa (29/07/2025)
Pun Tema “Modal Sosial dan Peran Masyarakat dalam Pelestarian Ekosistem Mangrove di Kelurahan Kasawari itu diikuti oleh Pemerintah Kota Bitung serta sekira ratusan warga di Batu Anggus Kelurahan Kasawari Kecamatan Aertembaga.
Alhasil, dalam (FGD) itu pemateri yang juga adalah Dosen (STISIP) Merdeka Manado Dr Grace Dengah Msi, sekaligus Ketua Program Jurusan Sosiologi menguraikan tujuan digelarnya (FGD) ini adalah untuk mendalami peran dan kekuatan masyarakat Kasawari dalam melestarikan hutan mangrove melalui pendekatan modal sosial serta mengidentifikasi tantangan dan solusi bersama ke depan.
“Kegiatan ini menggali bentuk-bentuk modal sosial yang sudah ada di masyarakat Kasawari sekaligus mengidentifikasi peran masyarakat dalam menjaga ekosistem mangrove.” tukasnya.
Selain itu katanya, hasil (FGD) ini juga nantinya akan menemukan tantangan dan peluang pelestarian mangrove berbasis partisipasi warga, merumuskan rekomendasi program atau langkah tindak lanjut berbasis lokal yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat & tokoh agama ,perwakilan kelompok nelayan diantaranya kaum hawa pesisir / PKK / pengrajin lokal, pemuda / karang taruna, aparat kelurahan dan lingkungan, lembaga adat / Pokmaswa, perwakilan sekolah/guru lingkungan, LSM serta akademisi .
“Banyak pertanyaan terkait modal Sosial di Masyarakat Kasawari,” tuturnya.
Selain itu kata Grace, dalam (FGD) itu bermunculan berbagai macam pertanyaan seperti, apa saja bentuk kebersamaan gotong royong, saling membantu yang masih hidup di masyarakat kita ? Bagaimana tingkat kepercayaan antara warga dan tokoh/pemerintah lokal ? serta apakah ada nilai budaya atau adat yang berkaitan dengan perlindungan alam atau lingkungan ? sehingga keterlibatan masyarakat dalam pelestarian Mangrove.
“Apa peran warga Kasawari dalam menjaga mangrove selama ini sudah adakah kegiatan penanaman atau perawatan mangrove secara bersama? apakah ada kegiatan ekonomi yang dikembangkan dari mangrove muncul dalam sesi tersebut,” ucapnya.
Lebih jauh katanya tantangan dan peluang apa yang akan terjadi serta apa tantangan terbesar dalam menjaga kelestarian hutan mangrove, faktor apa saja yang menghambat partisipasi masyarakat, dukungan apa yang dibutuhkan dari luar pemerintah, LSM, kampus ikut tersaji disitu
“Solusi dan Tindak Lanjut serta langkah konkret yang bisa dilakukan bersama dalam waktu dekat ini serta siapa saja pihak yang bisa dilibatkan dan apakah perlu dibentuk kelompok kerja atau forum lingkungan lokal sehingga hasil (FGD) akan dirangkum dan dijadikan dasar perumusan program aksi masyarakat bisa direncanakan untuk menindaklanjuti berbagai usulan-usulan tersebut,” pungkasnya
(Rogam)