KSPM FEB Unsrat Cetak Talenta Calon Investor Muda

Istimewa

NPM, Manado – Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) terus membuktikan perannya sebagai pusat edukasi dan inkubator bagi calon investor muda.

Kelompok ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga menjadi wadah untuk menerapkan ilmu langsung di pasar modal.

Membangun rasa memiliki dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggotanya.

Bukti nyata keberhasilan KSPM terlihat dari performa sejumlah anggotanya yang meraih keuntungan fantastis.

Lima trader teratas KSPM FEB Unsrat menunjukkan kinerja luar biasa: Febriansyah (@scianalys.id) dengan gain 924% senilai Rp30,355.350, diikuti Putra Manggopa (@putra_mnggopa) 913% (Rp30 juta), Jansen (@jnsen_p) 974% (Rp22,1 juta), Kent Tambalitan (@kenttambaltan) 974% (Rp17,9 juta), dan Fredi Dakin (@fredi.deke) 810% (Rp16,2 juta).

Sejarah panjang KSPM FEB Unsrat dijelaskan oleh Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Willem J Alfa Tumbuan SE MSc PhD.

Awalnya, pada 1995, berdiri Pojok Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang sepi peminat. Pasar modal saat itu dianggap eksklusif dengan modal awal yang besar.

Perjalanan terus berlanjut hingga pada 2009, terjadi peleburan bursa dan namanya berubah menjadi Galeri Investasi.

“Tonggak penting terjadi pada 2012. Setelah kunjungan ke Bursa Efek Indonesia dan berdiskusi dengan almarhum Patrick Wauran, terbentuklah KSPM.

Kerja sama dibangun dan lahirlah laboratorium pasar modal yang kemudian menjadi Galeri Investasi seperti sekarang,” ujar Willem Tumbuan, Jumat (17/10/2025).

Dedikasi KSPM dalam edukasi dan pemerataan informasi pasar modal telah diakui secara nasional.

Galeri Investasi FEB Unsrat pernah meraih penghargaan Galeri Investasi Terbaik se-Indonesia untuk kategori Edukasi dan Pemerataan Informasi pada 2015 dan 2018.

Prestasi terbaru, dua tahun lalu, mereka berhasil menduduki peringkat kedua nasional, hanya selisih satu poin dari peringkat pertama.

“Alumni KSPM banyak yang kini berkarier di regulator seperti Bursa Efek Indonesia. Mereka menjadi mahasiswa yang mandiri secara finansial. Bahkan, ada cerita dua anggota yang hampir setiap minggu bisa makan di restoran berbeda berkat hasil investasi mereka,” tambah Willem Tumbuan.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan di pasar modal bukanlah warisan, tetapi hasil proses belajar dan ketekunan.

KSPM, menurutnya, adalah wadah yang mencetak talenta-talenta finansial.

Banyak anggota yang justru mengasah intuisi keuangannya hingga ke level tinggi melalui proses bertahap di ruangan ini, bukan sekadar melalui perkuliahan biasa.

Minat dan keingintahuan mahasiswa terhadap pasar modal terus dipupuk KSPM melalui berbagai kegiatan.

Salah satu dampaknya, mahasiswa menjadi lebih proaktif mencari informasi dan tidak segan bertanya langsung kepada para praktisi untuk memperdalam ilmu mereka. (*/don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *