NPM, Bitung – Pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melalui PLN Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Utara (UPP Sulut) bekerja sama dengan Program Selamatkan Yaki dan Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki menjaga ekosistem daratan dengan berkontribusi pada kegiatan konservasi dalam rangka melindungi satwa endemik yang ada di Sulawesi Utara.
Kegiatan konservasi berupa sosialisasi dan penyediaan peralatan medis ini dilakukan sebagai bentuk upaya mitigasi terhadap perdagangan satwa liar di Sulawesi Utara khususnya di Kota Bitung karena sebagai salah satu kota pelabuhan strategis di kawasan Indonesia Timur, Bitung berpotensi menjadi jalur perdagangan satwa liar ilegal.
Supervisor Program Selamatkan Yaki, Yunita Siwi menyampaikan Selamatkan Yaki turut melibatkan Forum Masyarakat Konservasi Hutan (FMKH) pada kegiatan sosialisasi yang dilakukan di beberapa titik di Kota Bitung.
“Sebagai tindak lanjut dari bantuan yang telah diberikan PLN, kami mendirikan beberapa Info Tent (Tenda Edukasi) untuk mendistribusikan materi edukasi dan melibatkan FMKH untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat di beberapa tempat umum seperti Pasar Winenet, Pasar Girian, Terminal Tangkoko dan pada saat kegiatan Car Free Day Kota Bitung,” ujarnya
“Harapannya sosialisasi ini dapat membangun kesadaran masyarakat untuk senantiasa menjaga hutan dan satwa liar khususnya satwa endemik Yaki. Kami juga berterima kasih kepada PLN yang sudah membantu Program Selamatkan Yaki, tentunya ini akan sangat mendukung program pelestarian satwa di Sulawesi Utara,” lanjutnya.
Selain memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melindungi satwa liar yang terancam punah atau dilindungi, PLN juga turut menyediakan peralatan medis di PPS Tasikoki.
Manager Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, Billy Lolowang menyampaikan peralatan medis yang diberikan sangat berguna dalam membantu penanganan dan perawatan satwa yang sedang direhabilitasi.
“Dengan adanya peralatan medis ini kami sangat terbantu dan harapannya banyak satwa-satwa yang dapat ditangani dengan baik secara medis sehingga mereka mendapat kesempatan untuk dilepaskan atau dikembalikan ke habitat alaminya,” ujarnya.
Ia menambahkan satwa-satwa tersebut merupakan hasil penyelamatan dari peliharaan ilegal maupun penyelamatan dari upaya penyelundupan dan perdagangan satwa ilegal.
“Per bulan November tahun 2022 kurang lebih ada sekitar 407 ekor satwa yang ditangani PPS Tasikoki dengan total 89 ekor satwa yang diselamatkan sepanjang tahun 2022, di antaranya ada Monyet Yaki, Kuskus Beruang dan berbagai satwa liar lainnya,” tuturnya.
Manager PLN UPP Sulut, Ndaru Seto Widiatmoko menyampaikan selaras dengan misi PLN yaitu menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan maka PLN terus berupaya untuk berkontribusi bagi pelestarian lingkungan.
“Selain menjalankan tugas dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, isu lingkungan juga menjadi perhatian PLN dan kali ini PLN mengambil peran mendukung keberlanjutan ekosistem daratan dengan berkontribusi pada kegiatan konservasi perlindungan satwa endemik yang ada di Sulawesi Utara,” tutupnya. (*/don)