NPM,MANADO- Nasib apes dialami oleh sejumlah tokoh agama di Kota Manado. Pasalnya, diakhir Tahun anggaran 2025 dana insentif yang harusnya dialokasikan bagi para rohaniawan lintas agama di Kota Manado hingga kini tak kunjung dicairkan oleh instansi teknis yakni, Kabag Kesra dan.

Pun kondisi inipun memicu kekecewaan yang sangat mendalam dari para pendeta, ustad, hingga tokoh agama lainnya yang selama ini menjadi mitra Pemerintah Kota dalam menjaga kerukunan antar umat beragama yang ada di Kota Manado.

Menurut sejumlah Tokoh Agama Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) selang bulan November hingga Desember kami tidak menerima Tunjangan Wajib sesua SK Walikota Manado,” ucap sejumlah Pendeta dan Ustad yang namanya tak mau dipublish.
Menurut mereka , dana FKUB ada sekira Rp1,5 Miliar, namun hingga kini dana bulanan yang harus diberikan sebesar Rp 6 juta/orang selama dua bulan tak kunjung disalurkan.
” Kami bukanya mengurui , tapi dana itu sudah disalurkan kerekening FKUB tahun Anggaran 2025 ini,” koar mereka kesal.
Pemerintah Kota Manado sudah mengantongi nama nama penerima bahkan memiliki program rutin pemberian dana insentif bagi ribuan tokoh tokoh serta pemuka agama dari seluruh denominasi yang diakui di Indonesia. Dan Insentif tersebut dialokasikan dalam APBD 2025 dan dicairkan setiap triwulan.
“Tahun ini hanya triwulan I, II, dan III yang kami terima. Setelah itu, sampai sekarang belum ada pencairan,” ungkap sejumlah tokoh agama di Manado yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Bukan hanya itu saja , kekecewaan merekapun kian memuncak lantaran pada 8 Desember 2025, saat acara Natal Bersama sekaligus Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Pemkot Manado dengan Pimpinan Gereja dan Tokoh Lintas Agama, pemerintah disebut telah menjanjikan bahwa insentif triwulan IV akan segera dibayarkan. bahkan acara tersebut dihadiri para pendeta, ustad, hingga perwakilan umat Buddha dan agama lainnya, dan digelar di Aula Pemerintah Kota Manado. Namun janji tersebut hingga kini belum terealisasi.
“Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota dr Richard Sualang, harus lebih jeli dan peka dengan kondisi yang kami alami ini. Padahal torang so diundang hadir Natal bersama, ada tanda tangan absen dan foto foto dan dijanjikan insentif Oktober, November, Desember akan disalurkan. Tapi nyatanya tidak cair ,” keluh mereka dengan nada sangat kecewa.
Sekedar referenai dana insentif rohaniawan di Kota Manado bersumber dari pos hibah operasional APBD, dengan besaran bervariasi antara Rp650 ribu hingga Rp950 ribu per bulan, dan biasanya diterima setiap tiga bulan sekali.
” Kami berharap Pemerintah Kota Manado segera memberikan kejelasan sekaligus merealisasikan pencairan dana tersebut sebelum tutup tahun anggaran karena insentif tersebut bukan sekadar bantuan finansial, tetapi juga bentuk penghargaan negara terhadap peran rohaniawan dalam menjaga harmonisasi, toleransi, dan stabilitas sosial di tengah kondisi sosial masyarakat yang ada di Kota Manado
Ketua Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB) Manado Pdt Handri Dengah, membenarkan bahwa dana insentif buat FKUB belum disalurkan bulan November hingga Desember disebabkan karena pada tahun 2025 ini kami menanda tangani NPHD sebesar Rp1 Miliar dari total Rp 1,6 Miliar.
“Saat ini Pemerintah Kota melalui Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota dr Richard Sualang lagi melakukan efisiensi anggaran sesuai dengan petunjuk Pemerintah Pusat. Makanya saya sudah katakan dan berikan pemahaman kepada seluruh Anggota FKUB untuk selalu bersabar dengan kondisi yang ada sekarang ini.
” Total dana hibah yang kami peroleh sebesar Rp 1 Miliar dan sudah digunakan untuk kebutuhan kegiatan dan pembayaran insentif para anggota FKUB di Kota Manado,” tegasnya
Sementara itu Kabag Kesra, Pemkot Manado Janny Ohy Se,Msi, saat dimintai keterangan mengatakan bahwa tahun ini ada pengurangan anggaran yang nilainya mencapai miliaran rupiah sehingga pemberian bantuan gereja dan ke berbagai lembaga kerohanian dibatasi sesuai dengan peraturan dan regulasi yang ada.
“Torang ada pengurangan anggaran yang sangat signifikan,” pungkas mantan Kabid Pengawasan di Bapenda Kota Manado ini sumringah .
(Rogam)













