NEW POSKO MANADO – Pemerintah Swiss melalui proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) mendukung peningkatan kualitas dan kompetensi 14 orang instruktur dari 6 politeknik negeri di bidang energi terbarukan, khususnya teknologi surya, melalui pelatihan di Balai
Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI), Bandung, yang berlangsung 31 Januari – 11 Februari 2022.
Pelatihan dua minggu ini mencakup pengetahuan dan keahlian teknis tentang teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), uji kompetensi Teknik Energi Surya dengan skema sertifikasi Pemasangan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tipe rooftop, dan kunjungan industri ke PT Surya Energi Indotama dan PT Indonesia Power Saguling.
Politeknik percontohan yang ikut serta dalam pelatihan ini termasuk Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Cepu, dan Politeknik Negeri Ambon.
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi menyambut baik dukungan Swiss State Secretariat for Economic Affairs SECO untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik vokasi bidang energi terbarukan melalui proyek RESD.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi dan target Pemerintah Indonesia menuju bauran energi sebesar 23% dari energi baru terbarukan pada tahun 2025, diperlukan peningkatan kapasitas tidak hanya dari sisi teknologi saja tetapi dari sisi sumber daya manusia juga.
Mengingat program studi Energi Baru Terbarukan (EBT) di tingkat pendidikan tinggi masih terbatas, kami berharap melalui kerja sama proyek RESD ini dapat dikembangkan program spesialisasi D4 EBT satu tahun di 5 politeknik negeri dan dapat diperluas implementasinya di lebih banyak lagi politeknik di Indonesia.
“Kemendikbud siap mendukung penguatan program D4 spesialisasi energi terbarukan, termasuk riset dosen politeknik di bidang EBT,” tegas Dr. Beny Bandanadjaja, S.T, M.T, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi.
Martin Stottele, pimpinan pelaksana proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) mengatakan, Training of Trainers selama dua minggu ini merupakan rangkaian dari seri pelatihan energi terbarukan di bawah kerangka proyek RESD guna membekali pengetahuan dan keterampilan tentang instalasi, pengoperasian, supervisi dan pemeliharaan PLTS.
“Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Swiss bekerjasama untuk meluncurkan program Diploma 4 spesialisasi energi
terbarukan dengan rencana penyelenggaran kuliah perdana angkatan pertama di bulan September 2022,” kata Martin.
Calon siswa dapat mendaftarkan diri di lima politeknik, yaitu 4 politeknik di bawah
Kemendikbudristek (Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Ujung Pandang) dan PEM Akamigas di bawah Kementerian ESDM.
Program spesialisasi D4 di sini tepatnya adalah program alih jenjang, di mana lulusan Diploma 3 teknik (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil) mengambil program 1 tahun (semester 7 dan 8) spesialisasi energi terbarukan dan mendapatkan gelar Sarjana Teknik Terapan Energi Terbarukan.
Pelaksanaan proyek diperkuat dengan penyediaan peralatan laboratorium energi terbarukan dan pendampingan dari beberapa lembaga pendidikan di Swiss, yaitu 3 universitas yang termasuk dalam Swis Renewable Energy Skills Development (RESD) Universities of Applied Sciences and Arts dan Swiss Federal Institute for Vocational Education untuk memberikan masukan praktik terbaik di bidang vokasi dan kerja sama industri.
Tujuan utama dari proyek RESD adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid
surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) melalui: (1) penciptaan program D4 spesialisasi energi terbarukan satu tahun (semester 7 dan 8) di 5 politeknik di Indonesia; 2) peluncuran program diklat energi terbarukan di 5 lembaga pelatihan kerja; dan 3) penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan.
Mitra program RESD mencakup BPSDM Kementerian ESDM sebagai mitra utama, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Program RESD juga bekerja sama erat dengan politeknik, lembaga pendidikan dan pelatihan kerja, asosiasi industri, dan sektor swasta. (*/don)