Bitung  

Sehari Tanpa Kendaraan, Pemkot Bitung Sukses Kurangi Emisi dan Hemat BBM

Nampak Wali Kota Bitung Maurits Mantiri bersama Wakil Wali Kota Hengky Honandar terlihat berjalan kaki menuju kantor Wali Kota Bitung.(foto: prokopim)

NPM, BITUNG – Estimasi penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta mengurangi emisi di Kota Bitung dalam surat edaran Wali Kota tentang hari tanpa kendaraan bermotor di lingkungan Pemkot Bitung sukses dilaksanakan.

Buktinya, berdasarkan data yang dirangkum Jumlah ASN Pemkot Bitung Sebanyak 2.773 orang, PPPK 111 orang, THL 2.345 orang total keseluruhan 5.229 orang.

Estimasi yang memiliki kendaraan pribadi 75% atau 3.922.

Jumlah mobil 25% dari total kendaraan 980 unit.

Estimasi jumlah kendaraan roda dua (Motor) 75% dari total kendaraan 2.941 unit.

Jumlah kendaraan dinas roda empat Pemkot Bitung sebanyak 273 unit.

Jumlah kendaraan roda dua Pemkot Bitung sebanyak 625 unit.

Jadi estimasi jumlah kendaraan roda empat sebanyak 1.253 unit dan roda dua sebanyak 3.566 unit, jadi total kendaraan yang setiap hari kerja Senin-Jumat di lingkungan Pemkot Bitung sebanyak 4.820 unit.

Berdasarkan jumlah tersebut, estimasi rata-rata penggunaan BBM untuk kendaraan roda empat per hari sebanyak 5.014 liter.

Sementara, estimasi rata-rata penggunaan BBM untuk kendaraan roda dua sebanyak 3.566 liter.

Maka dari itu berdasarkan edaran Wali Kota tentang hari tanpa kendaraan bermotor di lingkungan Pemkot Bitung sukses menghemat BBM.

Estimasi penghematan penggunaan BBM Sebanyak 8.580 liter.

Estimasi penghematan biaya BBM, asumsi pertalite berjumlah Rp.65,637,478.

Sementara itu, Penghematan dalam jumlah liter dihitung -/+ setara dgn 1 tanki 8KL per hari dari sisi biaya, artinya bisa share ke transport umum sekitar 65jt per hari
disamping tentu manfaat sosial, lingkungan, dan kesehatan juga dapat dirasakan langsung oleh para pekerja/pengelola angkutan umum dan masyarakat pada umumnya karena berkurangnya emisi gas buang dari kendaraan bermotor.

Menurut kabag SDA Dr. Nikki Kondo
di kutip dari Wikipedia: Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin.

Komposisi gas buang: Sisa hasil pembakaran berupa air (H2O), gas CO atau disebut juga karbon monooksida yang beracun, CO2 atau disebut juga karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca, NOx senyawa nitrogen oksida, HC berupa senyawa Hidrat arang sebagai akibat ketidak sempurnaan proses pembakaran serta partikel lepas.

Dampak negative/Kerugian yang ditimbulkan dari emisi gas buang adalah: Pemicu hipertensi, Penyebab iritasi mata, Penurunan kecerdasan otak, Mengganggu perkembangan mental anak, Tenggorokan gatal dan batuk-batuk, Mengurangi fungsi reproduksi laki-laki.

Strategi untuk mengurangi emisi gas buang adalah dengan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor.

Melalui penelusuran dengan menggunakan aplikasi kualitas udara, kota bitung tebilang bagus dengan indeks kualitas udara (air quality index) pada angka 13, pada pukul 11:00 wita (0-50 kualitas bagus atau memuaskan dan menimbulkan sedikit atau tidak ada resiko kesehatan)
Dengan Polutan/ PM2.5 (partikel mengambang di udara dengan ukuran diameter 2.5 mikrometer atau kurang ) di angka 3,1 pada pukul 11:00 wita siang ini.

Sementara itu Pemkot Bitung akan terus mensosialisasikan terkait bebas kendaraan bagi ASN, PPPK dan THL di jajaran pemerintah Kota Bitung.

“Jadi semua setuju ya setiap hari Kamis kita tidak menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan dinas ke kantor sampai akhir 2022,”ujar Wali Kota dalam sambutannya saat membuka rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) Ke-77 dengan kegiatan jalan sehat, Jumat (05/8/2022) pukul 06:00 Wita. (bry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *