NPM, MANADO-Wakil Ketua Komisi III Stella Runtuwene memberikan catatan penting terkait pembangunan di Sulut.
Hal ini menyusul runtuhnya exterior GOR Hall B GOR KONI Manado yang runtuh akibat gempa, pekan lalu.
Menurutnya, pembangunan harus lebih memperhatikan kualitas bahan yang dipakai. “Jangan terkesan asal jadi dan tidak memperhatikan kualitas dan keamanan bangunan itu sendiri,” tegas Stella.
Terlebih, kata Stella, Sulut merupakan daerah rawan gempa karena berada di wilayah cincin api. Makanya pemerintah harus memerhatikan kualitas pembangunan.
“Tujuannya agar lebih aman dan tidak ada yang jadi korban. Mohon pemerintah lebih memerhatikan keamanan bangunan yang kita bangun agar tahan gempa,” pungkasnya.
Diketahui, pada pekan lalu Sulut diguncang gempa bermagitudo 5,9 dan diupdate menjadi 6,2.
Akibatnya, aksesoris yang terbuat dari ACP (Alumunium Composite Panel) yang merupakan bahan perpaduan antara plat alumunium dan bahan composite di GOR KONI roboh.
Sebelumnya juga Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan kerusakan yang terjadi hanya berupa aksesoris bangunan Hall B Koni Sulut.
Wagub Kandouw mengungkapkan pada saat runtuhnya aksesoris tersebut, di dalam hall sedang ada latihan Tim Bola Basket Putri untuk persiapan pra PON
Pasca gempa, Sekprov Steve Kepel dan jajaran turun langsung melihat kondisi gedung KONI.
Kondisi seluruh pemain, pelatih dan penonton yang berjumlah 17 orang itu, semua dalam kondisi baik. Sempat terjadi kepanikan akibat gempa dan suara keras karena ambruknya aksesoris, namun setelah beberapa saat kemudian, suasana kembali kondusif,” ungkapnya.
Ia memastikan struktur bangunan masih aman digunakan. “Saya langsung melihat situasi di lokasi itu cuma aksesoris eksterior bangunan akibat gempa. Untuk penanganan secepatnya dalam waktu dekat ini akan kita perbaiki,” jelasnya. (rud)