Oleh: AKBP Reyno Bangkang MSi, Koordinator Indonesia Timur (PP-Perbati)
Polemik yang terjadi antara Persatuan Tinju Nasional (Pertina) dan Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) di Indonesia termasuk dikubu Pengurus Provinsi (Pengprov) mendapat tanggapan serta apresiasi positif dari sejumlah pengurus Perbati Sulut.
Menurut Wakil Ketua 1 Perbati Sulut yang juga adalah Koordinator Indonesia Timur (PP- Perbati) Drs. Reyno Bangkang MSi berangkat dari adanya permasalahan antara Internasional Olympic Commite (IOC) dengan Internasional Boxing Assosiation (IBA) yang akhirnya dicoretlah (IBA) dan yang di akui oleh International Olympic Comitte (IOC) adalah World Boxing (WB) sehingga Organisasi Tinju Amatir yang masih berafiliasi dgn (IBA) tidak diakui oleh (IOC).

Alhasil, hal inipun berimbas juga ke Indonesia dimana (NOC -KOI) harus mencoret Organisasi Tinju Amatir Indonesia (Pertina) yang tetap berafiliasi ke (IBA).
“Konsekuensinya kalau tidak berafiliasi ke World Boxing (WB) maka tidak bisa mengikuti Kejuaraan Tinju Resmi Internasional atau multi event seperti Sea Games, Asian games dan Olympiade,” tegas Reyno Bangkang
Mantan Ketua Pengprov Pertina Sulawesi Utara inipun menjelaskan, dan untuk menyelamatkan Atlit-Atlit Tinju Indonesia serta Sulawesi Utara untuk berkiprah serta berprestasi di ajang Internasional maka dibentuklah Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati), terutama untuk menghadapi ivent sekelas Sea Games di Thailand yang dalam waktu dekat ini akan digelar dari 9 November hingga 20 Desember 2025.
“Di kejuaraan Sea Games ada 3 petinju Sulut yang ikut Pelatnas di Jakarta dan mari kita doakan bersama agar mereka sukses meraih apa yang kita impi – impikan bersama.
“Itulah singkatnya latar belakang lahirnya Perbati dan pada prinsipnya untuk peningkatan prestasi Tinju di ajang Internasional karena torang samua basudara,” pungkas mantan Kepala (BNN) Kota Manado ini sumringah.
Sekedar referensi Perbati adalah singkatan dari Pengurus Besar Tinju Indonesia, sebuah organisasi tinju amatir yang baru dibentuk di Indonesia dan diakui secara internasional oleh World Boxing dan IOC.
Organisasi ini bertugas membina atlet tinju nasional agar bisa berprestasi di tingkat Internasional seperti Olimpiade, dan telah melantik kepengurusan periode 2025-2029 dengan Ray Zulham Farras Nugraha sebagai ketua umum.
Fungsi dan tujuan Perbati adalah fokus pada pembinaan atlet tinju nasional, meningkat kan kualitas pelatihan, dan mengembangkan ekosistem tinju amatir nasional.
Bahkan pengakuan internasional Perbati, diakui oleh World Boxing, yang merupakan federasi tinju Internasional yang diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) dengan struktur organisasi, Perbati menggantikan organisasi tinju amatir sebelumnya (Pertina) dan merupakan organisasi tinju amatir satu-satunya yang diakui di Indonesia saat ini.
Kepengurusan Periode 2025-2029, Perbati dipimpin oleh Ketua Umum Ray Zulham Farras Nugraha, dengan susunan pengurus yang memadukan unsur tokoh olahraga, pejabat publik, pelatih, mantan atlet dan profesional.
Bahkan kegiatan awal Perbati, telah melakukan pelantikan kepengurusan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Bali, serta mengirimkan atletnya untuk bertanding di ajang internasional.
(Rogam)













